Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini

Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI

19 Oktober 2009

[JBP] 3W: Pergerakan relawan Jawa Barat di Padang dsk per 19/10




1. Tim sorti ke-2 STIKES Dharma Husada, Bandung masih melakukan
operasi pengobatan bergerak di Pariaman dan sekitarnya bersama tim
dari ESQ Kota Padang. Operasi berjalan sejak hari Kamis (15/10)
direncanakan sampai hari Rabu (21/10) besok. Saat ini posisi tim di
Ds. Ambacang, Malalak, Agam. Sampai hari ini Tim sorti-2 sudah
melakukan layanan di 11 titik wilayah dengan jumlah total pasien yang
dilayani mencapai lebih dari 2.000 orang.
Kontak: Hilman Stikes: 856 5913 0658

2. Tim relawan dari FK KBPA-BR dan medis UNAI berkekuatan 19 personil
tersebar di tiga titik. Yang dilakukan rekan-rekan adalah pelayanan
kesehatan dan pendampingan terhadap warga korban gempa. Titik
pendampingan pertama berada di Korong Lareh Nan Panjang, Kanagarian
Tandikek, Kab. Padang Pariaman. Titik kedua berada di Korong Patamuan,
Nagari Padang Alai, kab. Padang Pariaman. Hari Rabu (21/10) rencananya
akan ada keberangkatan 5 orang dari Bandung untuk membuka satu lagi
posko pendampingan korban gempa, sementara titiknya masih di
konsolidasikan. Posko Transit masih berada di Universitas Negeri
Padang (UNP).
Kontak: Pelay 816 465 9230

3. Tim gabungan berkekuatan 8 personil masih menempati Posko Jabar di
Jl. Saharjo 17, Padang Pariaman, direncanakan sampai tanggal 30
Oktober. Kegiatan yang dilakukan selain updating data dan assessment
juga pendukungan terhadap tim medis dari Rumah Zakat Indonesia/ BAZIS
Jabar, pendorongan logistik yang masuk ke posko berasal dari berbagai
pihak, serta pendukungan terhadap layanan trauma healing yang
dilakukukan oleh tim Yayasan Kanaivasu, Bali.
Pada tanggal 18 Oktober, kegiatan yang dilakukan adalah
pendistribusian logistik bersama PJB/IOF ke ds. Durian Jantung,
Kecamatan III Koto Aur Malintang dan wilayah sekitarnya. Dan bersama
tim dari Sekar Telkom melakukan distribusi logistik ke wilayah Kp.
Baleko, Kec. Sungai Geringging dan sekitarnya.
Kontak: Ferry Wahyudi: 819 3135 5774

4. Tim ERU WATSAN-PMI yang berangkat dari Bandung dan sebagian
personilnya merupakan relawan Jawa Barat terpantau masih bertugas di
Padang Pariaman untuk pendistribusian air bersih ke daerah terdampak.
Kontak: Herry Soetrisno 813 2007 3908

5. Tim medis dari Universitas Advent Indonesia berkekuatan 6 orang dan
relawan FK KBPA-BR masih standby di Bandung untuk menggantikan
(rolling) tim yang berada di lapangan. Kendala yang dihadapi adlaah
kesulitan akses keberangkatan. Menurut informasi keberangkatan via
Halim sudah ditutup per Sabtu (17/10). Bagi rekan-rekan yang
mengetahui akses keberangkatan atau pihak yang dapat memfasilitasi
keberangkatan tim relawan medis dapat menghubungi tim.
Kontak Eko Koordinator medis UNAI: 812 2011 42499, Deny Dansatgas FK
KBPA-BR 819 1113 6501

Rekan-rekan relawan Jawa Barat yang terpantau masih bertugas di
Sumatera Barat sampai hari ini mencapai 37 orang.

*bila ada rekan-rekan lain yang mengetahui posisi, perkembangan
kegiatan yang dilakukan, titik akses dan sekiranya bermanfaat untuk
diketahui bersama, dapat menginformasikan melalui milis ini atau
melalui email ke jabarpeduli@gmail.com

17 Oktober 2009

Cerita 9 tahun Yang Lalu Jilid 2




Cerita 9 tahun Yang Lalu Jilid 2
Nama Pengamat : Petakala Grage Cirebon
Waktu : 7 s/d 22 Oktober 2000
Lokasi : - Muara Sungai Cisanggarung Losari Cirebon
- Nusa Kesem Ambulu Losari Cirebon

SPECIES :
1. Mycteria cinerea, Bangau Bluwok
2. Gallirallus striatus, Mandar-padi Sintar
3. Charadrius peronii, Cerek Malayu
4. Ardea novaeholladiae, Cangak Australia
5. Egretta sacra, Kuntul Karang
6. Egretta intermedia, Kuntul perak
7. Egretta alba, Kuntul putih besar
8. Numenius madagascariensis, Gajahan Timur
9. Ardeola speciosa, Blekok Sawah
10. Puffinus pacificus, Penggunting- laut Pasifik
11. Tringa ferruginea, Trinil betis hijau
12. Xenus cinereus, TRINIL TERIK
13. Acititis hypoleucos, Trinil pantai
14. Ixobrychus eurhytmus, Bambangan coklat
15. Ixobrychus sinesis, Bambangan kuning
16. Ardea sumantrana, Cangak laut
17. Ardea cinere, Cangak abu
18. Himantopus himantopus, Gagang bayam
19. Arenaria interpres, Pembalik batu
20. Phalacrocorax niger, Pecuk padi kecil
21. Phalacrocorax sulcirostris, Pecuk-padi Hitam
22. Numenius phalopus, Gajahan
23. Calidris subminuta, Kedidi jari panjang
24. Calidris ruficollis, Kedidi leher merah
25. Calidris tenurrostris besar
26. Cakidris ferruginea, Kedidi golgol
27. Limnodromus semipalmatus, Blekek asia
28. Gallinago stenura, Snip ekor lidi
29. Charadrius mongolus, Cerek mongol
30. Charadrius alexandrius, Cerek kalung patah
31. Charadrius leschenaultii, Cerek besar
32. Leptoptilos javanicus, Bangau tongtong

- Kondisi hutan mangrove hampir tertutup sampah
- Tambak mepet ke garis pantai
- Banyak tanah timbul
- Tanaman mangrove yang ditanam DPKT hanya tumbuh 5 %
- Terlihat ada Buaya muara, Kucing Mangrove, Biawak besar, Musang, Ular dll
- Tiap malam selalu ada penduduk 4-7 rombongan (@ 3-5 orang) memakai jaring khusus (panjang 40-150mtr) untuk menangkap burung.
- Burung yang tertangkap penduduk dari berbagai jenis, setiap malam mereka mendapatkan rata-rata 450 ekor per malam per rombongan, BAYANGKAN BERAPA DALAM SATU BULAN !!!!!! iiiihh....takuutttt t....

16 Oktober 2009

INVENTARISASI BURUNG AIR DIPANTAI UTARA " MENYAMBUT KEDATANGAN BURUNG MIGRAN"





Ini cerita 9 tahun yang lalu, dari tumpukan kertas-kertas dokumen yang hampir terbuang, semoga dapat bermanfaat bagi semua rekan-rekan dan para pengambil keputusan.
Inilah ceritanya .......

1. Sebanyak 22 jenis burung air di pantura Cirebon-Indramayu dari 184 jenis burung air yang ada di Indonesiayang bersala dari 22 Famili. Pada tanggal 14-24 September, 7-22 Oktober 2000 telah diinventarisir oleh Petakala Grage bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam(BKSDA) Jabar II tidak kurang 10 anggota dilibatkan, khusus di daerah Losari dibantu KPA TAPAK Losari.

2. Target sebenarnya adalah jenis burung air migran dari Utara seperti Siberia dan Mongolia. Dari selatan juga ada yang singgah seperti dari Australia. Pada bulan September s/d Maret, daerah-daerah di Indonesia terutama pantai utara Indramayu s/d Cirebon akan disinggahi ratusan ribu burung air migran yang sebagian besar berasal dari famili charadriidae dan scolopacidae. Kelompok burung ini tidak untuk berkembang biak , tetapi hanya memanfaatkan lahan basah kita sebagai tempat "isi bensin" selama musim migrasi mereka.

3. Burung air (waterbird/waterfow l) adalah burung yang hidup dan tinggal didaerah perairan basah/lahan basah, seperti daerah rawa, payau,hutan bakau, muara sungai danau, sawah, sungai, bendungan dan pantai. Kehadiran burung ini dapat dijadikan indikator penting dalam mengkaji mutu dan produktivitas suatui lingkungan lahan basah.

4. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh :
a./ Kurangnya minat instasi terkait, LSM, Kelompok Pecinta Alam Pelajar dan Mahasiswa disepanjang daerah pantura Indramayu-Cirebon terhadap burung air, habitat dan upaya perlindungannya.

b. /Terbatasnya informasi dan data dasar tentang burung air dan ekosistemnya sehingga menyulitkan para pemegang keputusan untuk melakukan langkah yang tepat dalam pengelolaan jenis burung ini dan habitatnya.

c./ Rusaknya habitat burung air di pantura Indramayu-Cirebon yang disebabkan oleh pengalihan fungsi hutan mangrove,berupa penebangan kaytu bakar, koversi lahan basah menjadi tambak dan pertanian. Luar biasa lahan basah di pantura Indramayu Cirebon telah hilang sekitar 85%, sementara yang tersisa terus mengalami kehancuran.

d./ Perburuan burung air terutama burung migran untuk konsumsi atau hewan peliharaan. Tidak kurang 200.000 burung air ditangkap mereka. Menurut hasil penelitian didaerah Indramayu pada tahun 1990 tercatat 90 ekor burung Wilwa (Myceteria cinerea) telah diburu dan dagingnya digoreng. Contoh lain adalah brung Terik (Glareola malavarum) yang diperkirakan ditangkap 45.000 ekor per tahun. Disepanjang pantura sangat mudah dijumpai daging goreng burung air migran seperti didaerah Bangkir, Juntinyuat, Karangampel, Mundu Cirebon, Pasar Gebang sampai Losari.

e. /Perlunya penunjukkan Kawasam Konservasi bagi burung air dan habitatnya didaerah :
1. Pantai Cantigi dan Pulau Biawak Indramayu
2.Muara Sungai Cimanis Astanajapura Cirebon
3.Muara Sungai Cisanggarung dan Nusa Kesem Taeawngsari Losari Cirebon

Hasil Inventarisasi :
1. Lokasi Mundu Astanajapura Cirebon 19-09-2000
- Mycteria cinerea, Bangau Bluwok
- Gallirallus striatus, Mandar-padi Sintar
- Charadrius peronii, Cerek Malayu
- Ardea novaeholladiae, Cangak Australia

2. Lokasi Muara Sungai Cimanuklama Tiris Sindang Indramayu 20-09-2000
- Egretta sacra, Kuntul Karang
- Ardea novaehollandiae, Cangak Australia
- Numenius madagascariensis, Gajahan Timur
- Ardeola speciosa Blekok Sawah
- Puffinus pacificus, Penggunting- laut Pasifik
- Tringa ferruginea, Trinil betis hijau
- Ixobrychus eurhytmus, Bambangan coklat

3. Lokasi Muara Kali Kesem Ambulu Losari Cirebon 21-09-2000
- Egretta sacra, Kuntul Karang
- Ardea novaehollandiae, Cangak Australia
- Ardeloa speciosa, Blekok sawah
- Phaethon rubricauda Buntut-sate Merah
- Phaethon lepturus Buntut-sate Putih
- Cakidris ferruginea, Kedidi golgol
- Arenaria interpres, Pembalik batu
- Phalacrocorax niger, Pecuk padi kecil

4. Lokasi Nusa Kesem Ambulu Losari Cirebon 22-09-2000
- Ixobrycus sinensis, Bambangan kuning
- Ardea sumantrana, Cangak laut
- Ardea cinerea, Cangak Abu
- Egretta alba, Kuntul putih besar
- Ardeola speciosa, Blekok Sawah
- Phalacrocorax sulcirostris, Pecuk-padi Hitam
- Himantopus himantopus, Gagang bayam
- Egretta intermedia, Kuntul perak

5.Lokasi Nusa Kesem Ambulu Losari Cirebon 23-09-2000
- Egretta intermedia, Kuntul perak
- Egretta alba, Kuntul putih besar
- Ardea novaehollandiae, Cangak Australia
- Ardea cinerea, Cangak abu
- Ardea sumantrana, Cangak laut
- Egretta intermedia, Kuntul perak
- Cakidris ferruginea, Kedidi golgol
- Arenaria interpres, Pembalik batu
- Phalacrocorax niger, Pecuk padi kecil
- Phalacrocorax sulcirostris, Pecuk-padi Hitam
- Numenius phalopus, Gajahan
- Ixobricus sinensis, Bambangan

Populasi Yang terhitung di Nusa Kesem Ambulu Losari 22-09-200 :
1. Ardeloa speciosa, Blekok sawah 982 sd 1600 ekor
2. Egretta intermedia, Kuntul perak 192 sd 300
3. Egretta alba, Kuntul putih besar 246 sd 468

Buku Panduan Yang Dipakai :
A field Guide To The Birds of Java and Bali, John MacKinnon, Gadjah Mada University Press, 1990

Pengamat :
1. Ir. Halasan Tulus,SEKSI KONSERVASI BKSDA JABAR II
2. Deddy Madjmoe,PETAKALA GRAGE CIREBON
3. Kuswadi, BKSDA
4. Agus Setya, BKSDA

Logistik:
1. Subsie BKSDA Cirebon
2. PETAKALA GRAGE CIREBON
2. KPA TAPAK Losari Cirebon

Semoga bermanfaat,

Salam,
Deddy kermit Madjmoe

09 Oktober 2009

Perubahan Iklim Sebabkan Gempa Tambah Dahsyat





By Republika Newsroom Kamis, 08 Oktober 2009 pukul 07:45:00

JAKARTA--Jauh dari gambaran lembut seperti dilukiskan mitologi-mitologi kuno, "Dewi Pertiwi" sesungguhnya gampang senewen dan meledak-ledak. Dia begitu peka sehingga sedikit saja cuaca dan iklim berubah, maka tercabiklah kerak bumi, dan keluarlah letusan vulkanik, gempa bumi dan longsor yang semuanya dahsyat.

Pernyataan itu bukan dari pendongeng, melainkan kesimpulan sejumlah ilmuwan yang pertengahan September 2009 berkumpul di London, Inggris, pada satu konferensi bertajuk "Climate Forcing of Geological and Geomorphological Hazards." Para ilmuwan itu menilai perubahan iklim bisa merusak keseimbangan planet Bumi, kemudian menghadiahi manusia dengan rangkaian bencana geologis.
Sudah lama diketahui bahwa antara iklim dan pergerakan kerak bumi saling berkaitan, namun baru kini ditegaskan bahwa betapa pekanya lapisan bumi terhadap udara, es dan air di atasnya."Anda tak perlu perubahan besar-besaran untuk memancing respons kerak bumi," kata Bill McGuire dari University College London (UCL), yang mengetuai konferensi ilmuwan itu, seperti ditulis New Scientist, edisi 23 September 2009.

Simon Dya dari Universitas Oxford, serta McGuire dan Serge Guillas dari UCL, memaparkan bukti bahwa bagaimana perubahan halus pada tingkat permukaan laut mempengaruhi kegempaan di Patahan Pasifik Timur, salah satu batas lempeng benua yang memekar paling cepat. Para ilmuwan memfokuskan perhatian pada lempeng mini Easter --lempeng tektonik yang menghampar di bawah samudera di lepas pantai Pulau Easter-- karena lempeng ini relatif terisolir dari sesar-sesar lain.

Fokus ini mempermudah upaya membedakan perubahan-perubahan dalam lempeng tektonik yang terjadi karena sistem iklim, dari yang tercipta akibat tumbukan. Sejak 1973, datangnya gelombang El Nino setiap sekian tahun berkorelasi dengan frekuensi gempa bawah laut berkekuatan magnitudo 4 dan 6.

Ilmuwan yakin, kemunculan El Nino dan terjadinya gempa bawah laut itu berkaitan. El Nino menaikkan permukaan air laut sampai puluhan centimeter. Ilmuwan juga yakin berat air ekstra bisa meningkatkan tekanan aliran fluida dalam pori-pori batuan dasar laut. Tekanan ini cukup menetralisir energi geseran yang menyangga batuan agar tetap di tempatnya, sehingga sesar-sesar menjadi mudah bergeser. "Perubahan pada tingkat permukaan laut terjadi pelan dan usikan kecil saja bisa berdampak luar biasa besar," kata Day.

Letusan Vulkanik

Perubahan kecil di samudera itu juga dapat mempengaruhi letusan vulkanik, sambung David Pyle dari Universitas Oxford. Setelah meneliti letusan-letusan vulkanik dalam 300 tahun terakhir, Pyle menilai karakter vulkanisme (aktivitas vulkanik) berbeda-beda, tergantung musim.

Menurut Pyle, letusan vulkanik di seluruh dunia 20 persen lebih sering terjadi di musim dingin (belahan bumi utara) ketimbang di musim panas.Itu karena tingkat permukaan air laut global turun perlahan selama musim dingin, dan berhubung daratan lebih banyak di belahan utara, maka air menjadi lebih banyak membeku menjadi es dan salju selama musim dingin (belahan selatan).

Sementara itu, kebanyakan gunung api teraktif di dunia hanya puluhan kilometer dari pantai. Ini menunjukkan, penyusutan bobot samudera di tepi benua yang terjadi secara musiman akibat menurunnya permukaan air laut, bisa memicu letusan vulkanik di seluruh dunia, ulas Pyle.

Pandangan bahwa beberapa gunung api meletus saat permukaan air laut turun, tak berarti bahwa naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim, akan menekan aktivitas vulkanik.Di Alaska, Gunung Pavlof lebih sering meletus pada bulan-bulan di musim dingin, sementara penelitian awal Steve McNutt dari Observatorium Gunung Api menyimpulkan, naiknya permukaan laut 30 cm setiap musim dingin, terjadi karena rendahnya tekanan udara dan kuatnya gelombang badai.

Lokasi Gunung Api Pavlof berada menunjukkan, bobot tambahan di samudera terdekat bisa menekan magma ke permukaan.Di wilayah lain, berat esktra samudera saat tingkat permukaan laut naik, bisa melengkungkan kerak bumi dan mengurangi pemampatan sehingga magma menjadi lebih mudah mencapai permukaan di gunung-gunung api terdekat, kata McGuire.

Semua contoh itu agaknya saling bertentangan, namun intinya setiap perubahan permukaan laut bisa mengubah tekanan di tepi benua yang cukup untuk memicu letusan gunung berapi yang sudah siap meletus, kata McGuire. Perubahan kecil dalam curah hujan bisa juga memicu letusan vulkanik. Pada 2001, letusan besar di gunung api Soufriere Hills di Pulau Montserrat di Karibia terjadi karena tingginya curah hujan.

Curah hujan yang tinggi ini menggoyahkan kubah gunung api hingga cukup untuk memuntahkan magma dalam perut gunung api.Kini, hujan tropis tampaknya sudah umum dianggap bisa memicu letusan gunung api, sedangkan menurut model ilmiah iklim, banyak kawasan, termasuk daerah tropis, bertambah panas akibat perubahan iklim.

Adrian Matthews dari Universitas East Anglia dan para koleganya, meneliti respons menit ke menit gunung berapi Montserrat setelah dikenai lebih dari 200 "rangsangan" selama tiga tahun. Tim peneliti menemukan, respons itu terlihat dari meningkatnya aktivitas vulkanik selama dua hari.Hujan harian meningkatkan kemungkinan keroposnya kubah gunung api dari 1,5 sampai 16 persen sehingga tak perlu menunggu hujan besar. "Anda juga tak perlu badai (untuk menggerogoti kubah gunung)," kata Matthews.

Lapisan Es
Mungkin hambatan geologis terbesar selama perubahan iklim adalah dampak mencairnya lapisan es. Di samping risiko bahwa sedimen-sedimen goyah yang muncul karena es mencair bisa menyelinap masuk laut sebagai longsor pemicu tsunami, tanggalnya lapisan es juga bisa memicu letusan gunung api."Bahkan penciutan (lapisan es) puluhan centimeter saja sudah cukup menciptakan perubahan," kata Andrew Russell dari Universitas Newcastle.

Contohnya glasier Vatnajokull di Islandia yang berdiri di atas batas lempeng dan sejumlah gunung api yang kemungkinan sirna dua abad nanti. "Jika itu sirna, Anda mesti berjuang membunuh kengerian dari membesarnya beban (samudera) yang akan meningkatkan aktivitas vulkanik," kata Russell.

Di awal zaman es terakhir, aktivitas vulkanik di Islandia utara meningkat hingga 30 kali lebih besar dibandingkan sekarang. Dan jika nanti gunung-gunung api di belahan utara yang tertutup es itu meletus, maka hamburan letusan akan menebari dunia. Ilustrasinya terjadi pada 1783 saat Gunung Berapi Laki di Islandia memuntahkan debu belerang ke seluruh Eropa sehingga benua ini mengalami satu musim dingin maut yang membunuh ribuan orang.

Saat ini memang belum jelas berapa besar perubahan iklim akan mempengaruhi frekuensi dan intensitas gempa bumi serta letusan gunung api mengingat kepekaan Planet Bumi terhadap iklim baru teramati intens belakangan ini. Selain itu, belum cukup data untuk menciptakan model pemrakira cuaca yang mengaitkan kedua sistem. "Tapi yang pasti, aksi manusia semakin mudah memprovokasi Planet Bumi," kata McGuire. ant/kpo

http://republika.co.id/berita/80963/Perubahan_Iklim_Sebabkan_Gempa_Tambah_Dahsyat

03 Oktober 2009

Laporan Perkembangan Situasi Gempa Sumatera Barat - SitRep #4

Laporan Perkembangan Situasi Gempa Sumatera Barat - SitRep #4
Laporan Perkembangan Situasi Gempa Sumatera Barat - SitRep #4


tanngal publikasi 03 Oktober 2009 pukul 10.19 WIB
.dikompilasi dari berbagai sumber oleh Jawa Barat Peduli dan INDOALERT!
..satuan waktu bila tidak dinyatakan lain adalah pada WIB

- Kerusakan dan Kehilangan -
1. Sampai dengan pukul 02/10 12.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat
gempa menurut laporan dari Satkorlak PB Prov. Sumbar sebanyak 448 orang,
dengan rincian 197 orang di Kota Padang, 49 orang di Kota Pariaman, 7 orang
di Kota Bukittinggi, 184 orang di Kab. Padang Pariaman, 7 orang di Kab.
Pesisir Selatan dan 4 orang di Kota Solok. Selain itu sebanyak 241 orang
mengalami luka berat dan 2.095 orang lainnya luka ringan.
Dilaporkan pula, rumah penduduk yang mengalami rusak berat sebanyak 12.245
unit, rusak sedang 3.046 orang dan 5.468 rusak rusak ringan. Kerusakan
tersebar di 8 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kota
Bukittinggi, Kab Padang Pariaman, Kab Pesisir Selatan, Kota Solok, Kota
Padang Panjang dan kab Pasaman Barat (BNPB 02/10 1454).

2. Korban tewas gempa Sumatera Barat hingga pukul 24.00 WIB, Sabtu (3/10),
mencapai 471 orang dengan korban luka 2818 orang. "Sebagian besar korban
luka mengalami patah tulang," kata Rustam Pakaya, Kepala Pusat
Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan (tempointeraktif 08.21)

3. Di Kabupaten Agam, ditemukan 18 orang korban tewas dan sekira 1.600
masih dalam upaya pencarian. Korban yang cukup banyak berada di kecamatan
Malalak akibat tertimbun longsoran bukit. Sekitar 5.000 rumah rusak berat
hingga sedang dan setidaknya 400 orang mengungsi ke tempat penampungan dan
ke rumah kerabat dekat mereka.
Kecamatan yang dilanda gempa di Agam adalah Kec. Malalak, Tanjung Raya,
Lubuk Basung, Ampek Nagari dan Kec. Tanjung Mutiara.
Desa Jorong Galapung, Batu Nanggai, Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani,
Kecamatan Tanjung Raya, hingga Jumat masih terisolasi.
Warga Agam saat ini kesulitan BBM. Di pengecer harga bensin mencapai Rp. 20
ribu/liter dan stok terbatas.

4. Di Kampung Jamba, Kecamatan Ulakan Tapakin, Kabupaten Pariaman belum ada
bantuan sama sekali. Padahal, rumah-rumah roboh dan banyak korban yang
timbul. Di Kampung Toboh Olo, Kecamatan Ulakan Tapakin, juga belum ada
bantuan sama sekali. Tercatat 130 rumah roboh dan warga kehilangan tempat
tinggal. Antrian panjang di pompa bensin Solok, Padang Pariaman. Harga
bensin melejit hingga menembus Rp30,000 per liternya. Kontak di Kecamatan
Ulakan Tapakin adalah Bapak Hendri, seorang Korong atau Kepala Kampung di
Toboh Olo. (mediacenter 00.04)

5. 512 rumah porak poranda di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci.
Di Lolo terdapat 32 buah rumah rusak total, 74 rusak berat dan 62 rusak
ringan. Desa Lempur Mudik, Lempur Hilir, Lempur Tengah, Dusun Baru Lempur,
Desa Talang Kemuning, Tanjung Sam serta Desa Sungai Hangat di Kecamatan
Gunung Raya merepukan daerah yang mengalami dampak (mediacenter 02/10 22.24).

6. Korban gempa di Desa Marunggi, Kecamatan Pariaman Selatan, Kabupaten
Padang Pariaman, Sumatra Barat, yang rumahnya rata dengan tanah hingga kini
belum mendapat bantuan, terutama tenda dan makanan. Di desa itu, 80 persen
rumah warga ambruk, mulai dari Pasar Kurai Taji, Kampung Apar, Palak Aneh,
Kampung Sikumbang hingga Tebing Runtuh (tvone 08.22).

7. 650 narapidana pria dan wanita termasuk petugas LP yang ada di LP Muara
Padang, Sumatra Barat selamat, namun sangat membutuhkan bantuan logistik
berupa bahan makanan dan air bersih (tvone 6.12).

8. Data dari lima kecamatan di Jambi, sedikitnya 465 rumah penduduk rusak
berat, 984 rusak ringan, 59 rusak total atau ambruk. Gempa juga merusak
bangunan masjid, sebanyak 14 masjid rusak berat. Sarana umum yaitu, dua
gedung pemuda, rumah adat ambruk, dan satu puskesmas di Kecamatan Gunung
Raya juga ambruk. Data Dinas Pendidikan di Kecamatan Gunung Raya, 38
sekolah mengalami kerusakan. Rinciannya, 8 bangunan SD rusak berat, 2
bangunan SMP rusak berat, 1 banguan juga rusak berat. Sedangkan, 28 gedung
sekolah lainnya mengalami kerusakan ringan. Diberitakan pula warga
membutuhkan bantuan psikososial karena ada gejala traumatis. (vivanews 03.23).

9. Berdasarkan pengamatan tim PMI dari udara, di Desa Bukit Pinang, Kampung
Pauh ada 50 KK yang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka rusak
berat. Sebagian dari mereka tinggal di mushola dan mendirikan tenda-tenda
dari plastik buatan sendiri (detiknews 04.10).

- Akses dan Transportasi -
1. Jalan yang menghubungkan Kabupaten Agam-Padang Pariaman banyak yang
terbelah. Badan jalan di sebagian tempat di titik-titik tertentu terbelah
dua dengan lebar lebih dari 15 cm dengan panjang hampir 50 meter. Hal ini
tentu saja menjadi penghalang penyaluran bantuan bagi korban gempa.
Rusaknya badan jalan terjadi di beberapa titik sampai menuju Kota Pariaman
ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untukmeminta sumbangan. Mulai
dari perbatasan antara Agam-Pariaman, sedikitnya ada 20 titik peminta
sumbangan. Kondisi ini membuat macet lalu-lintas hingga 2 kilometer
(wawasandigital 2/10).

2. Jalur kereta api di Kota Padang masih belum dapat difungsikan (suryalive).

3. Beberapa titik akses dan kondisi jalur:
- Dari Jambi dan Muara Bungo. Melalui Koto Baro via Solok, Lubuk
Selasih, Sitinjau Lauik - Padang.
- Pekanbaru ke Payakumbuh, Batu Sangkar, Solok, Lubuk Selasih, Sitinjau
Lauik - Padang.
- Jalur darat dari Bengkulu ke Padang terputus di Bengkulu Utara.
- Jalur Solok kondisi jalan tinggal setengah jalan (satu jalur)
- Sedangkan jalan Padang Panjang - Padang terputus (diperkirakan
perbaikan dibutuhkan waktu 3 hari). (Sampoerna Rescue melalui mediacenter
02.36)

4. Transportasi untuk pengangkutan barang bantuan dan logistik yang
disediakan oleh beberapa pihak, diantaranya adalah:
- PT. Pelni, Tanjung Priuk. Untuk orang, logistik dan kendaraan dengan
kapal Penumpang dan RORO. Kontak Sekretariat Humas PT Pelni (021–6301249)
- Mandala Airlines menyediakan bantuan angkutan cargo max 2 ton per
hari. Sdri Trisia Megawati 0811190166, Sdr Arie Andrianto 0811818737. POO:
Cengkareng.
- Cardig Air menyediakan space untuk barang bantuan dan logistik. Sdr
Devi Munthe. 08161961550. POO: Cengkareng.
- RPX menyediakan bantuan satu unit pesawat cargo kapasitas 14,5 ton
dari Jakarta ke Padang berangkat Sabtu tgl 3 Okt 2009. Kontak +62816742259.
POO: Cengkareng
- Garuda menyediakan cargo gratis ke Padang. POO: Cengkareng. Kontak
Humas Garuda.

5. Arus lalu lintas dari Bukit Tinggi menuju Padang macet. Di Lembah Anai
di Pemkot Padang Panjang terjadi antrean panjang kendaraan minimal 20 km
dari arah yang berlawanan. Lama perjalanan normal 2 jam, pada kondisi macet
menjadi 7 sampai 8 jam (detiknews 01.32)

- Telekomunikasi, Air, Listrik dan BBM -
1. Sejak Jumat malam pukul 23:00 WIB sebanyak delapan trafo distribusi yang
memasok listrik ke Kota Pariaman dapat dinyalakan. Aliran listrik di Kota
Padang dan Pariaman yang merupakan daerah terparah kena dampak gempa sudah
menyala sebagian. Dilaporkan 2 gardu induk listrik hancur, puluhan tiang
listrik tumbang dan kabel-kabel jaringan terputus. Gardu induk yang rusak
adalah yang mendistribusikan listrik dari pembangkit-pembangkit dari Lubuk
Alung (PLTA Singkarak), Simpang Haru (PLTD) dan Pauh Lima (PLTG), karena
itu PT PLN mengalami kerugian mencapai Rp170 miliar. 184 petugas sudah
dikerahkan oleh PLN untuk memulihkan jaringan listrik (antaranews 08.29)

2. Air di kota Padang belum mengalir. Dukungan air bersih sangat diperlukan.

3. Akses Internet gratis tersedia di Posko Bandar Udara Halim Perdanakusuma
sejak Jum'at 02/10 (airputih mediacenter 00.32).

4. Akses Internet gratis tersedia di halaman dan tenda di sekitar Kantor
Gubernur Sumatera Barat (airputih mediacenter 00.25)

5. Akses BBM melalui SPBU di Kota Padang masih belum pulih. BBM langka.

6. Akses telekomunikasi dari beberapa provider dilaporkan mulai pulih,
namun beban masih tinggi dan karenanya masih sering terjadi kongesti.

- Respon Pemeritah RI -
1. Pemprop Jambi mengirimkan 18 unit alat berat ke Sumatera Barat dan
Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi untuk membantu penanganan longsor. Satu
unit shouel loader dan satu unit escavator untuk Propinsi Sumbar. Ke
Kabupten Kerinci Pemprop Jambi mengirimkan escavator, greder, shouel loader
masing-masing dua unit serta 10 unit dump truk. Alat berat untuk Kabupaten
Kerinci diperuntukkan membuka jalur atau akses satu-satunya menuju
Kabupaten Merangin. (elshinta 8.10)

2. BNPB Tidak Membuka Posko Pendaftaran Relawan Gempa Sumbar. Menanggapi
berita yang dilansir oleh Okezone.com tentang "BNPB buka Posko Pendaftaran
Relawan Gempa", pada hari Kamis, pukul 17.18 WIB, diklarifkasikan bahwa
berita tersebut tidak benar. BNPB tidak membuka Pendaftaran Relawan untuk
penanganan Gempa di Sumatera (BNPB 10.46).

- Respon Relawan Nasional -

1. PMI Pusat mendirikan rumah sakit lapangan di Padang dan Pariaman serta
unit Restoring Family Link (RSL) untuk membantu memulihkan hubungan
keluarga yang terpisah. Selain itu tim MAT (Medical Action Team) PMI dengan
kekuatan 32 orang sudah beroperasi sejak hari pertama (tempointeraktif 02/10)

2. Posko darurat Sampoerna Rescue di Kelurahan Koto Panjang, Ikur Koto.
Tepatnya di By pass KM 16. Posko beroperasi sekaligus sebagai posko
pengungsi, darurat dan layanan medis. Tersedia 2 dokter untuk melayani
bantuan medis. Tim Sampoerna Rescue yang menempuh jalan darat diperkirakan
memasuki Padang pada Sabtu (03/10).
Tim Darat Sampoerna Rescue membawa 20 relawan, 2 ambulans 4 WD, 1 truk
logistik, 1 mobil penjernih air, 1 mobil dapur umum dan 2 mobil jelajah.
Kontak Tim Sampoerna Rescue, Kukuh Dwi Kristianto, 08330388836.

3. Tim ERU (Emergency Response Unit) Watsan PMI berkekuatan 6 kendaraan dan
6 unit Water Treatment Plant (WTP) akan berangkat dari Bandung ke Padang
melalui Tanjung Priuk menggunakan KRI. Kontak ERU Watsan PMI: Ezra 0812 200
4959, Herry Soetrisno 0813 200 73809

4. Tim dari berbagai instansi termasuk relawan dari Corps Mahawarman akan
berangkat menuju Minangkabau pukul 10.00 dari Bandar Udara Husein
Sastranegara, Bandung. Kontak Dansatgas Corps Mahawarman, Bpk. Taufik 022
7694 6800

5. Tim dari IOF Riau saat ini sudah berada di ds. Kapalo Kato, Pariaman.
Tim akan menyisir daerah terisolir ke Mudik Balai. Tim selanjutnya akan
menuju menuju Tandikek, Kabupaten Pariaman bergabung dengan tim IOF
Bukittinggi. Dilaporkan pula bahwa IOF Sumut berangkat malam ini menuju
Sumbar, dgn 9 unit kendaraan. Kontak IOF Sumut: Edy Rangkuti Hp 0811610077,
Tel Sat 086811038345. Kontak IOF Riau Bp. Agus Purnomo
+62812 7527 100, 0761 707 5300. Kontak IOF Pusat: Ronny, +62815 920 7278,
+62813 8373 2728

- Respon Internasional -
(sumber: reuters)
1. Tim UN-DAC telah berada di lapangan dan berkoordinasi dengan SAR
Internasional.

2. Enam personil dari Dinas Pemadam Kebakaran Inggris dan empat dari
Skotlandia berangkat tadi malam dari inggris dengan membawa sensor panas
dan suara yang bisa mendeteksi keberadaan mahluk hidup yang tersembunyi di
balik puing bangunan. Mereka adalah bagian dari International Rescue Corps
yang yang sudah berpengalaman di Aceh sejak 2001. Selain kedua negara itu,
Singapura, Jepang Turki, Hungaria, Swiss, dan Jerman juga mengirim tenaga
ke Padang (tempointeraktif 02/10 16.08).

3. Pemerintah Hungaria dan Baptist Aid mengirimkan bantuan kemanusian. Tim
dipimpin Mayor Peter Jackovics dengan 19 tenaga medis dan tenaga search and
rescue. Mereka dilengkapi peralatan SAR terkini dan enam anjing pelacak
yang dilatih khusus menggunakan pesawat (metrotvnews 02.05).

4. Telecoms san Frontieres atau tim telekomunikasi tanpa batas sudah berada
di Kota Padang untuk membantu permasalahan teknologi informasi dalam
keadaan darurat (mediacenter 04.21).

5. Departemen Keadaan Darurat Federasi Rusia mempersiapkan dua pesawat
terbang yang dilengkapi tim dokter, psikolog, regu penolong, anjing pelacak
dan peralatan lainnya. Begitu surat izin atau clearance didapat, maka kedua
pesawat itu akan segera diterbangkan (tvone 9.08)

- Kontak dan Jalur Komunikasi Penting Lain -
1. Jalur komunikasi RPU RAPI Bandung - Sumatera Barat di frekuensi VHF
input 142.025 MHz output 143.575 Mhz
2. Jalur Komunikasi VHF 145.000 untuk koordinasi di Kota Padang.
3. Jalur komunikasi radio panggil di frekuensi HF 7.065 MHz
4. Hotline Gempa Sumatera Barat 0751 9824971 s/d 9824980, FREE CALL di
Padang
5. SAR PADANG 0751-484533
6. TNI PADANG 0751-28718
7. KOGAMI (Komunitas Siaga Tsunami, Padang) 0751-7860280
8. SATKORLAK PADANG 0751-812550
9. Posko Wanadri, Halaman samping kantor Walikota Pariaman. Jl. Imam bonjol
44 Cimparuh, Pariaman. Soma Suparsa - 0813 2156 4375, Ahmad Ifran - 0813
6732 4830
10. LO di Posko Hanggar Bandara Internasional Minangkabau
Andreas (Wanadri) - 0818 982 574
11. Dr. Jack (Yayasan Ibu) di Padang - Pariaman 0819 1046 6333
12. Posko penanggulangan Bencana Masyarakat sipil. Jl. Tegal parang utara
No.14 Jakarta Selatan. Tlpn. 021-7941672. Akun bank: No Rekening Mandiri
0700004009002, Atas nama Yayasan WALHI, Swift Code: BEIIIDJA. Kontak
koordinator Ali Akbar (WALHI) Hp :0811735962, (boengbklu@gmail.com).
- Posko Sumatera Utara. Jl. Sei Serapuh No.20, Kel.Medan Baru Medan –
Sumatera Utara 20154, Syahrul Isman. 0813-86672188, t/f : 061-4579002
e-mail: sagala_is@yahoo.co.id.
- Posko Sumatera barat. Jl. Beringin III No. 9 Padang – Sumatera Barat
Khalid Saifullah, 081363482946, t/f : 0751-7054673, 7050883, e-mail:
ipul_padang@yahoo.com.
- Posko jambi. Jl. T. Sulaiman Lorong Setiabudi No. 41 Rt 27/09 Kel.
Tambak Sari - Jambi. Arief Munandar, 0812-74375845, t/f :0741 26672 /
0741-25304, e-mail: arifwalhi@gmail.com.
- Posko Riau. Jln. Arjuna no.22 , Labuh Baru Pekanbaru. Hariansyah
Usman/ Kaka, 0761-62169, 0812-76699967, e-mail: tikoe@yahoo.com
- Posko Bengkulu. Jl. Hibrida 2 No.15 RT.08/02 Kel. Sidomulyo, Gading
Cempaka Kota Bengkulu. Zenzi Suhadi, 0813-77600607, T/F :0736- 345656,
e-mail: zenzi_anggrekbkl@yahoo.co.id.

- Informasi Lain -
1. Relawan yang akan masuk ke kota Padang diharapkan mempersiapkan diri
sebaik-baiknya. Usahakan terlebih dahulu melakukan vaksinasi ATS
(tetanus). Dan sehubungan dengan kondisi basah di lokasi diperkirakan
akan lebih mempercepat proses pembusukan mayat yang masih terperangkap
di dalam reruntuhan. Untuk itu sanitasi di lapangan maupun di
pengungsian harus sangat diperhatikan.



01 Oktober 2009

Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Di Sekolah Harus Berkelanjutan





Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Di Sekolah Harus Berkelanjutan

Jakarta, MPBI---Padatnya kurikulum pendidikan nasional tidak boleh kita jadikan alasan untuk tidak melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana di sekolah secara berkelanjutan. Pembelajaran tentang pengurangan risiko bencana di sekolah-sekolah bisa disiasati dengan memasukkan materi itu ke dalam materi-materi muatan lokal. Demikian salah satu pandangan yang mengemuka dalam acara Workshop Hari Pengurangan Risiko Bencana 2006 di Jakarta, hari ini (11/10).

Workshop Hari Pengurangan Risiko Bencana (HPRB) 2006 tersebut diselenggarakan oleh Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hivos, Islamic Relief, International Federation Red Cross (IFRC), Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Studi Managemen Bencana Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran-Jogjakarta, dan berbagai organisasi non pemerintah lainnya. (Baca: Siaran Pers hari ini).

Hadir sebagai pembicara pada kesempatan ini adalah, Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu (Pusat Mitigasi Bencana ITB), KH. Ahmad Darodji (Anggota DPR RI Komisi X), ET. Paripurno (UPN Veteran-Jogjakarta), Prof. Dr. Bambang Suhendro (Badan Standar Nasional Pendidikan), dan Dr. Seto Mulyadi (Komnas Perlindungan Anak).

“Terus terang, pada waktu memulai melakukan pendekatan kepada Depdiknas tentang pentingnya pengenalan pengurangan risiko bencana di sekolah, kami diingatkan bahwa kurikulum pendidikan kita sudah sangat padat. Sehingga kalaupun ada penambahan materi-materi terkait masalah ini tidak boleh semakin membebani anak-anak,” jelas Harkunti P. Rahayu.

Menurut Harkunti P. Rahayu, yang sudah melakukan kegiatan pengenalan pengurangan risiko bencana di sekolah sejak tahun 2000, salah satu tantang berat dalam kegiatan ini adalah bagaimana melakukannya secara berkelanjutan. “Tak bisa dipungkiri bahwa faktor dana seringkali menjadi kendala untuk menjamin keberlanjutan kegiatan ini. Namun demikian kita tidak boleh berhenti dan seyogyanya semua pihak yang memiliki kepedulian tentang masalah ini bekerjasama secara sinergis untuk menunjang keberlanjutannya”.

Sementara itu Dr. Seto Mulyadi mengingatkan bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana di sekolah harus dilakukan dengan keceriaan. Artinya bagaimana anak-anak bisa menikmati dan antusias ketika mereka menerima materi-materi tentang pengurangan risko bencana ini. “Cerita-cerita lucu dan menyenangkan dengan memanfaatkan alat-alat peraga sangat membantu anak-anak untuk lebih mudah menyerap materi yang disampaikan. Jadi anak-anak jangan dijejali dengan cerita-cerita yang menyeramkan tentang bencana”.

Ditambahkannya, penyampaian semua materi itu juga harus memperhatikan hak-hak anak sebagaimana yang sudah menjadi kesepatan dalam Konvensi Hak Anak Internasional.

Yang juga menjadi sorotan peserta adalah soal lingkup ketahanan sekolah terhadap bencana seperti tema yang diangkat dalam workshop ini. Apakah ketahanan sekolah yang dimaksud adalah semata-mata ketahanan fisik (struktur) bangunan yang tahan bencana, managemennya, atau manusianya yang memiliki ketahanan/ daya tangkal dan daya lenting terhadap risiko-risiko bencana. Namun peserta sepakat bahwa ketahanan yang dimaksud adalah keseluruhan dari faktor-faktor tersebut.

Hal tidak kalah penting adalah bagaimana melibatkan peran serta orang tua anak dalam kegiatan pengenalan pengurangan risiko bencana itu. Jadi tidak hanya para guru dan anak-anak saja yang mendapat pemahaman tentang risko-risiko bencana.

Pada sesi kedua workshop itu juga diisi dengan pengalaman-pengalaman lembaga/organisasi yang selama ini sudah melakukan kegiatan pengenalan pengurangan risiko bencana di sekolah. Pembicara yang tampil pada kesempatan ini adalah Maharani Hardjoko (Save the Children), Halim (Action Contre la Faim), Rina Utami (PMI), Patra Rina Dewi (KOGAMI), dan Sigit Purwanto (Komunitas Siaga Merapi).

Sumber: Website Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia

Perkembangan Korban dan Kerusakan Akibat Gempa di Padang

Perkembangan Korban dan Kerusakan
Akibat Gempa di Padang

Kamis, 01/10/2009 12:04:17


Sampai dengan saat ini, pukul 11.30 WIB jumlah korban meninggal akibat
gempa yang terjadi di Sumatera Barat kemarin berjumlah 220 orang dengan
rincian 144 orang (dengan 41 orang telah teridentifikasi) di Kota
Padang, 62 orang di Kabupaten Padang Pariaman dan 14 orang di Kota Pariaman.

Dilaporkan pula korban luka berjumlah ± 168 orang lebih dan sebagian
telah dievakuasi ke rumah sakit dan diperkirakan masih akan terus
bertambah. Dan ribuan orang masih terhimpit di sejumlah bangunan,
diantaranya di wilayah Marapalam Padang, reruntuhan Adira Finance
Sawahan, reruntuhan ruko di Sawahan, reruntuhan ruko di Simpang Haru, di
mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Imamn, Gedung Gama,
BII sudirman, PT. AGD di Bypass Padang.

Selain korban sejumlah besar gedung bertingkat di Kota Padang mengalami
rusak berat hingga ambruk diantaranya :
* Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (ambruk)
* Gedung Suzuki Sawahan (ambruk)
* 5 unit ruko Sawahan (ambruk)
* Hyundai Sawahan (ambruk)
* LB LIA Padang (ambruk)
* Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov Sumbar (ambruk)
* Hotel Ambacang (ambruk)
* Toko Makanan Shirley (ambruk)
* SD AGNES di Jalan Gereja (ambruk)
* SDN 30 (ambruk)
* Dealer Kapela Medan (ambruk)
* Kantor CTA (ambruk)
* PT. AGD Bypass (ambruk)
* Gedung Kuantum (ambruk)
* Kantor Adira Finance (ambruk)
* Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang (ambruk)
* Mulya Elektronik (ambruk)
* 6 unit ruko di simpang haru (ambruk)
* 4 unit ruko di wilayah bypass (ambruk)
* Gedung proton (ambruk)
* Gedung LP3I (ambruk)
* Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
* Balai Kota Padang (rusak berat)
* Matahari Dept. Store (rusak berat)
* Plaza Andalas (rusak berat)
* Sentral Pasar Raya Padang (rusak berat)
* Bank Indonesia (rusak berat)
* Bappeda Provinsi Sumbar (rusak berat)
* Hotel Ina Muara (rusak berat)
* DPRD Kota Padang (rusak berat)
* DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
* PJKA (rusak berat)
* Rumah makan lamun ombak (rusak berat)
* Pasar Simpang haru (rusak berat)
* Mesjid Muhammadiyah Simpang Haru (rusak berat)

Sebagian besar gedung kantor di lingkungan Kantor Gubernur Sumatera
Barat termasuk Badang Kesbangpol dan linmas Provinsi Sumatera Barat dan
gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana (Crisis Center) Sumatera Barat
mengalami rusak berat.

Ratusan rumah warga di Kota Padang juga mengalami kerusakan dari rusak
sedang hingga rusak berat. Jumlah kerusakan rumah penduduk yang telah
terdata sebanyak 32 unit yaitu 20 unit rusak berat dan 5 unit ambruk di
tunggul hitam, 3 unit ambruk di Komplek Bumi Minang Korong Gadang dan 4
unit ambruk di Komplek Taruko I.

Jalan juga mengalami kerusakan di sejumlah titik di Kota Padang
diantaranya di Bungus Teluk Kabung, dan terjadi pula kebakaran di
sejumlah titik di Kota Padang, diantaranya di arah Pasar Raya Padang.

Saat ini Bandara International Minangkabau dan Bandar Udara Tabing
Padang terlah dapat beroprasi kembali saat ini yang sebelumnya sempat
ditutup.

Sumber : Pusdalops BNPB

BMKG Ubah Prosedur Peringatan Tsunami

Kamis, 1 Oktober 2009 | 14:12 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Tri Wahono


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kekuatannya 7,6 SR dan berpusat di laut,
tidak ada peringatan tsunami yang menyala saat gempa menggetarkan Padang
hingga Kuala Lumpur. Banyak yang mempertanyakan hal tersebut termasuk Dr
Hilman Natawijaya, pakar gempa Sumatera dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).

"Setahu saya kalau gempa di atas 6,5 SR dan pusatnya di laut standar
operasional prosedurnya keluar peringatan tsunami. Saya belum tahu
alasan BMG tidak mengeluarkan," kata Danny saat menjelaskan hasil
analisisnya soal gempa tersebut kepada Kompas.com melalui telepon Kamis
(1/10).

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) juga sempat merilis tsunami
bulletin sesaat gempa terjadi yang memperingatkan sejumlah wilayah untuk
mewaspadai kemungkinan terjadi tsunami. Tidak hanya untuk wilayah pantai
Sumatera bagian barat, namun juga India, Sri Langka, dan Thailand.

Rupanya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah
mengubah standar operasional prosedur (SOP) keluarnya peringatan
tsunami. Hal tersebut dijelaskan Dr Fauzi, Kepala Bidang Seismologi
Teknik dan Tsunami BMKG. "Batasan kita itu kalau gempa di atas 7 Skala
Richter di kedalaman kurang dari 70 km, dan di laut baru kita sebut
berpotensi tsunami," ujar Fauzi saat dihubungi lewat telepon.

Ia mengatakan gempa di Padang, Rabu (30/9) kemarin memang hampir
memenuhi SOP hanya selisih 1 km dengan batas yang ditentukan. Fauzi
mengatakan standar tersebut memang berbeda dengan yang dipakai PTWC.
BMKG baru menggunakan SOP satu tingkatan tidak seperti PTWC yang sudah
memiliki beberapa tingkatan. Hal itu karena BMKG masih terus
mengevaluasi standar tersebut.

"Kalau gempa di laut 6,5 sampai 6,8 mereka sebut tsunami information
bulletin sedangkan di atas 6,8 sudah tsunami watch dan ada tsunami
warning," ujar Fauzi. Namun, yang membedakan, kata Fauzi, PTWC tidak
mempertimbangkan kedalaman pusat gempa.

Ia mengatakan standar baru diberlakukan sejak dua tahun terakhir.
Sebelumnya BMKG menggunakan standar 6,5 SR namun hasil monitoring
beberapa kali terhadap gempa-gempa yang lebih kuat dari itu hanya
menghasilkan tsunami dalam hitungan centimeter. "Bukan menafikan potensi
tsunami, namun kita juga mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat,"
ujarnya. Fauzi menyatakan gempa Padang kemarin juga menghasilkan tsunami
di Teluk Bayur, Kota Padang dengan ketinggian 20 centimeter.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/01/1412199/bmkg.ubah.prosedur.peringatan.tsunami.

Mohon sebarkan. no telp hotline gempa 0751 9824971 s/d 9824980 ada 10 nomor FREE CALL di Padang






Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP
Ad
Ad