Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini
Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini
Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI
05 November 2010
Pengungsi Naik Jadi 100.000 Orang
Yogyakarta, Kompas - Perluasan radius bahaya erupsi Gunung Merapi hingga 15 kilometer dari puncak Merapi pascaerupsi eksplosif, Rabu (3/11) petang, telah memicu gelombang pengungsian besar-besaran, mencapai lebih dari 100.000 orang.
Besarnya jumlah pengungsi diduga kuat dipicu peristiwa erupsi eksplosif Merapi sepanjang hari Kamis yang disertai semburan material vulkanik vertikalnya mencapai ketinggian 6,5 kilometer.
Pada saat Merapi kemarin meletus, Gunung Semeru (3.676 meter) di Lumajang, Jawa Timur, pukul 06.15 juga mengalami erupsi eksplosif, dengan mengeluarkan awan panas berjarak luncur 4.000 meter. Namun, status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih tetap Waspada dan semalam kondisinya kembali normal, tidak menyemburkan lava panas. ”Hari ini turun hujan, tetapi tidak deras, sedangkan pengamatan ke puncak gunung masih kurang sempurna karena diliputi kabut,” kata Suparno, petugas pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang.
Hingga berita ini diturunkan, total jumlah pengungsi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta berjumlah 100.954 orang.
Pemerintah daerah kewalahan menampung jumlah pengungsi yang begitu banyak. Meskipun sejumlah kantor pemerintah, gedung sekolah, dan beberapa gedung lain digunakan untuk menampung pengungsi, tetap saja ada pengungsi yang tidak kebagian tempat. Mereka terpaksa berdesak-desakan.
Barak Pengungsian Wukirsari, Cangkringan, misalnya, pada Kamis menampung 8.198 orang, atau empat kali lipat dari jumlah ideal kapasitas bangunan, 2.000 orang. Tambahan pengungsi merupakan limpahan dari dua barak pengungsian yang sejak Rabu malam dikosongkan, yaitu barak Kepuharjo dan Umbulharjo.
Di Klaten, pemerintah daerah setempat sudah memanfaatkan sejumlah balai desa sebagai barak pengungsi.
Warga yang tidak tertampung di balai desa untuk sementara mengungsi di masjid. Karena tidak bisa terus berada di masjid, Kamis siang, banyak pengungsi yang terpaksa duduk beralaskan tikar di tepi jalan dekat masjid. ”Semalam kami tidur seadanya di emperan dan dalam masjid,” kata Siswo Rahardjo, warga Dusun Wukirsari, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, yang mengungsi ke Desa Ngemplakseneng.
Di Boyolali, banyak pengungsi tidak tertampung sehingga hanya bisa berteduh di selasar gedung perkantoran ataupun bangunan lain. Sebagian besar pengungsi terpantau menyebar di Kompleks Kantor Bupati Boyolali, aula Gedung DPRD, gedung olahraga, kantor kecamatan di Cepogo dan Ampel, serta sejumlah balai desa di Kecamatan Musuk.
Mereka sebagian merupakan pengungsi baru, atau pengungsi dari Lapangan Samiran Selo yang direlokasi ke lokasi lebih aman karena berada 4,5 kilometer dari puncak Merapi.
Tambah barak dan logistik
Untuk menampung tambahan pengungsi, Pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan 19 lokasi pengungsian baru. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Eko Triyono mengatakan, hingga Kamis malam, selain 19 lokasi tersebut, pihaknya berupaya mencari dan mendata tambahan lokasi untuk tempat pengungsian.
Membeludaknya pengungsi tersebut berdampak pada semakin terbatasnya persediaan logistik bagi pengungsi.
Logistik di Barak Wukirsari dan Glagaharjo, Sleman, kemarin sudah makin menipis. Namun, Komandan Penanganan Bencana Merapi di Sleman, Widi Sutikno, mengatakan, persediaan logistik masih cukup hingga sepekan ke depan.
Pengungsi Desa Ngemplakseneng, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, terpaksa kembali ke rumah mereka untuk mengambil makanan yang tersisa, karena kekurangan jatah makan.
Kekurangan jatah makan membuat pengungsi protes kepada Camat Kemalang Suradi yang meninjau pengungsian. Suradi pun langsung memerintahkan sukarelawan untuk mengambil nasi bungkus di pos pengungsian akhir di Keputran, Kemalang.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta Subandriyo mengatakan, sejak Rabu hingga Kamis sore rentetan awan panas terus terjadi tanpa henti.
Jarak luncuran awan panas terjauh, hingga Rabu malam, telah mencapai 9 kilometer (km). Dalam sejarah erupsi Gunung Merapi, jarak luncuran awan panas terpanjang pernah mencapai 12 km,” ujarnya.
Hujan abu tebal terus turun di Yogyakarta, Magelang, hingga ke Banyumas. Hingga kemarin malam hujan abu bercampur pasir masih mengguyur Magelang.
Presiden
Di Jakarta, dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Kamis, Presiden mengimbau penduduk di sekitar lereng Gunung Merapi tetap berada dalam pengungsian, dan jangan mencoba kembali ke rumah mengingat radius bahaya pascaerupsi diperluas dari 10 km menjadi 15 km.
Presiden Yudhoyono meminta agar aparat keamanan dan pemerintah di DIY dan Jateng untuk memaksa warga yang masih terus bertahan di sekitar lereng Merapi untuk turun karena akan membahayakan mereka sendiri.
”Imbauan Presiden agar masyarakat tidak kembali dulu ke rumah masing-masing. Hendaknya imbauan ini dipatuhi demi keselamatan sendiri. Kalau ada yang kembali dan masih bertahan, diminta supaya turun. Kalau tidak mau harus dipaksa, agar mereka selamat. Presiden berpesan, jangan ada satu pun warga yang menjadi korban lagi,” kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono kepada pers, mengulangi permintaan Presiden, seusai mengikuti rapat terbatas tersebut. Rapat terbatas yang tertutup bagi pers itu dihadiri Wakil Presiden Boediono, tiga menteri koordinator, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan sejumlah menteri lain.
Siang Ini Merapi Meletus Lagi!
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Deles, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com — Baru saja, pukul 11.30 WIB, Gunung Merapi kembali meletus, mengeluarkan awan panas setinggi hampir 3,5 kilometer. Ini merupakan letusan dahsyat kedua sepanjang Jumat (5/11/2010) ini.
Terpantau dari Balerante, bola dan gulungan awan berwarna pekat vertikal bergulung-gulung ke udara, dengan perkiraan ketinggian mencapai 3.500 meter. Karena tiupan angin dari utara dan timur laut, cendawan semburan bergerak ke arah barat dan barat daya. Sementara luncuran awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol di arah tenggara. Belum ada laporan resmi dari BNPTK soal letusan ini.
Informasi ini merupakan pantauan langsung secara visual, Jumat (5/11/2010) sekitar pukul 11.35 WIB. Sebagian lereng dan tubuh gunung diselimuti awan tebal berwarna hitam. Kegempaan terdeteksi cukup tinggi berdasarkan denging sinyal seismograf yang terpasang di beberapa pos pantau. Warga di lereng barat daya, tenggara, selatan, dan barat diminta ekstra waspada.
Seperti diberitakan, letusan dahsyat Merapi sebelumnya juga terjadi pada Jumat dini hari tadi. Akibat letusan dahsyat itu tercatat 55 orang tewas hingga saat ini. Daerah rawan pun diperluas dari semula 15 kilometer kini meningkat jadi 20 kilometer.
Terpantau dari Balerante, bola dan gulungan awan berwarna pekat vertikal bergulung-gulung ke udara, dengan perkiraan ketinggian mencapai 3.500 meter. Karena tiupan angin dari utara dan timur laut, cendawan semburan bergerak ke arah barat dan barat daya. Sementara luncuran awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol di arah tenggara. Belum ada laporan resmi dari BNPTK soal letusan ini.
Informasi ini merupakan pantauan langsung secara visual, Jumat (5/11/2010) sekitar pukul 11.35 WIB. Sebagian lereng dan tubuh gunung diselimuti awan tebal berwarna hitam. Kegempaan terdeteksi cukup tinggi berdasarkan denging sinyal seismograf yang terpasang di beberapa pos pantau. Warga di lereng barat daya, tenggara, selatan, dan barat diminta ekstra waspada.
Seperti diberitakan, letusan dahsyat Merapi sebelumnya juga terjadi pada Jumat dini hari tadi. Akibat letusan dahsyat itu tercatat 55 orang tewas hingga saat ini. Daerah rawan pun diperluas dari semula 15 kilometer kini meningkat jadi 20 kilometer.
5 Keputusan Presiden soal Merapi
AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA
Gunung Merapi memeuntahkan lava dan awan panas terlihat dari Klaten, Selasa, 2 November 2010(Sumber Photo: Kompas)
1. Kendali operasi tanggap darurat mulai hari ini satu komando berada di tangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibantu Gubenur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jateng, dan Kapolda DIY.
2. Unsur pemerintah pusat diajukan, dipimpin Menko Kesra, untuk memastikan agar bantuan dari pemerintah pusat bisa lebih cepat, tepat, dan terkoordiansi lebih baik.
2. Unsur pemerintah pusat diajukan, dipimpin Menko Kesra, untuk memastikan agar bantuan dari pemerintah pusat bisa lebih cepat, tepat, dan terkoordiansi lebih baik.
3. TNI saat ini telah melakukan persiapan. Akan dikerahkan satu brigade penanggulangan bencana, dipimpin brigadir jenderal. Brigade ini terdiri dari batalyon kesehatan, batalyon semi-tempur untuk konstruksi, batalyon infantri, batalyon marinir, serta batalyon perbekalan dan angkutan. Brigade TNI tersebut bertugas membangun fasilitas rumah sakit lapangan, di samping mengaktifkan fasilitas semua rumah sakit yang ada di daerah itu, serta membangun dapur-dapur umum. Brigade juga memobilisasi angkutan untuk mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Koordinasi berada di bawah Kepala BNPB.
4. Polri dikerahkan dan menugaskan satuan tugas penanggulang bencana untuk mengatur lalu litas dan pengamaan kepada masyarakat. Satgas ini juga di bawah Kepala BNPB.
5. Presiden menugaskan Menko Kesra dibantu Gubernur DIY dan Gubernur Jateng serta para bupati daerah bersangkutan untuk membeli ternak para penduduk dengan harga pantas karena selama ini penduduk dinilai merasa berat meninggalkan rumahnya karena terbebani ternak mereka. Kalaupun ada yang membeli, harganya murah sekali.
Sejumlah warga yang mengungsi terlihat melewati perempatan Jalan Kaliurang, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperluas jarak aman bencana menjadi 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi setelah gunung tersebut kembali meletus dini hari. Pengungsian pun dipindahkan ke sejumlah tempat seperti di Stadion Maguwoharjo.
Tlg disebarkan : Ikatan Apoteker Indonesia DIY menyediakan free masker dan tetes mata,posko di Apotek UGM Jl.Sardjito 25 Telp/Fax 0274-547564
4. Polri dikerahkan dan menugaskan satuan tugas penanggulang bencana untuk mengatur lalu litas dan pengamaan kepada masyarakat. Satgas ini juga di bawah Kepala BNPB.
5. Presiden menugaskan Menko Kesra dibantu Gubernur DIY dan Gubernur Jateng serta para bupati daerah bersangkutan untuk membeli ternak para penduduk dengan harga pantas karena selama ini penduduk dinilai merasa berat meninggalkan rumahnya karena terbebani ternak mereka. Kalaupun ada yang membeli, harganya murah sekali.
Sejumlah warga yang mengungsi terlihat melewati perempatan Jalan Kaliurang, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperluas jarak aman bencana menjadi 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi setelah gunung tersebut kembali meletus dini hari. Pengungsian pun dipindahkan ke sejumlah tempat seperti di Stadion Maguwoharjo.
Tlg disebarkan : Ikatan Apoteker Indonesia DIY menyediakan free masker dan tetes mata,posko di Apotek UGM Jl.Sardjito 25 Telp/Fax 0274-547564
untuk teman2 yg dijogja bisa langsung menuju ke tkp . Trims
DAFTAR ANGGOTA PETAKALA GRAGE
brotherhood Petakala Grage
A.Badan Pendiri Angkatan Babak Caruban ( BACAR )
1. Deddy Madjmoe PG 101 Bc
2. Gouw Sutiawan PG 102 Bc
3. Andries Rustandi PG 103 Bc
4. Iwan T PG 104 Bc
5. Diding Caswadi PG 105 Bc
6. Drs. Endang Koswara PG 106 Bc
7. Soemarno MTH PG 107 Bc
8. Ende Adjie Komara PG 108 Bc
9. Drs. Didik Z Hans PG 109 Bc
10. Awih Zaenudin PG 110 Bc
1. Deddy Madjmoe PG 101 Bc
2. Gouw Sutiawan PG 102 Bc
3. Andries Rustandi PG 103 Bc
4. Iwan T PG 104 Bc
5. Diding Caswadi PG 105 Bc
6. Drs. Endang Koswara PG 106 Bc
7. Soemarno MTH PG 107 Bc
8. Ende Adjie Komara PG 108 Bc
9. Drs. Didik Z Hans PG 109 Bc
10. Awih Zaenudin PG 110 Bc
B. Angkatan Pusar Cetiga (PUCET) Tahun 1988-1989
1.Ade Wibowo PG 211 Pc 11.Juanda PG 221 Pc
2.Aries Ansyori,SE PG 212 Pc 12.Koswara PG 222 Pc
3.Budi Madjmoe PG 213 Pc 13.Jasmani PG 223 Pc
4.Darna PG 214 Pc 14.Mamat PG 224 Pc
5.Alm.Dedi Umayadi PG 215 Pc 15.Mufid PG 225 Pc
6.Deni Lesmana PG 216 Pc 16.Nengtien PG 226 Pc
7.Ela Nurlaela PG 217 Pc 17.Rochmat PG 227 Pc
8.Fitriyandi PG 218 Pc 18.Rosidi PG 228 Pc
9.Heri PG 219 Pc 19.Rosinah PG 229 Pc
10.Heryanto PG 220 Pc 20.Wartoni PG 230 Pc
C. Angkatan Puter Lumbung (PUTLU) Tahun 1990
1. About Casbani PG 336 Pl
2. Ade Rinawati PG 337 Pl
3. Bambang S PG 338 Pl
4. Danny Fulton S.Hut PG 339 Pl
5. D e d I PG 340 Pl
6. Marshal Thaeran PG 341 Pl
7. Solichin PG 342 Pl
8. Titi Suhaeti PG 343 Pl
D. Angkatan Garba Rimba (GARIM) Tahun 1991
1. Achyar PG 445 Gr 7.Sumarno PG 451 Gr
2. Dade Targani PG 446 Gr 8.Supriyanto PG 452 Gr
3. Gatot PG 447 Gr 9.Setiawan PG 453 Gr
4. Masnen PG 448 Gr 10.S o l e h PG 454 Gr
5. Alm.Nurselamet PG 449 Gr 11.T a r c a PG 456 Gr
6. Rosnaeni PG 450 Gr 12.Yuliah PG 457 Gr
E.ANGKATAN TAPAK PUSAR (TAPUS) Tahun 1993
1. M.Yusuf PG 557 Tp
2. Sahirin PG 558 Tp
3. Sudrajat PG 559 Tp
4. Suprianto LWG PG 560 Tp
5. Toni Prihatna PG 561 Tp
6. Uhan Subhan PG 562 Tp
F. Angkatan Rawa Pusar (Rapus ) Tahun 1993
1. Agung Susanto PG 663 Rp 9.Muanam PG 671 Rp
2. Agus Purba PG 664 Rp 10.Nurhidayah PG 672 Rp
3. Aryanto PG 665 Rp 11.OnoTarsono PG 673 Rp
4. Asep M PG 666 Rp 12.Sentot PG 674 Rp
5. Firmansyah PG 667 Rp 13.Subhan H PG 675 Rp
6. Diah Indriwati PG 668 Rp 14.Toni Herdy PG 676 Rp
7. Iwan Setiawan PG 669 Rp 15.W ar s a PG 678 Rp
8. Lina Erlina PG 670 RP 16.Y o n a s PG 679 Rp
G. Angkatan Tanpa Nama (Tanam) Tahun 1995
1. Betty Prihartini PG 779 Tn
2. Ihkwan Egis PG 780 Tn
H. Angkatan Tectona Grandis (Tecgran) Tahun 1996
1. Asep Zamhaji PG 881 Tg
2. R.Danny Sudrajat PG 882 Tg
3. Indrajaya PG 883 Tg
4. Hermawan Darmanto PG 884 Tg
5. Rachmawati PG 885 Tg
I. Angkatan Jana Gurila ( Jagur ) Tahun 1998
1. Maya Tri Astuti PG 987 Jg
2. Sugiarto Waluyo PG 988 Jg
3. Suendi PG 989 Jg
4. Taryadi PG 990 Jg
J. Angkatan Rawa Belalang (Rabel) Tahun 2000
1. Aonurofik AMPG 1091 Rb
2. Bayu Syarifudin AMPG 1092 Rb
3. Darmawan AMPG 1093 Rb
4. Hendra Gunawan AMPG 1094 Rb
5. Ikin Sodikin AMPG 1095 Rb
6. Maynur Hidayat AMPG 1096 Rb
7. Muryono AMPG 1097 Rb
8. Musnan AMPG 1098 Rb
9. Wahidin Saputra AMPG 1099 Rb
10. Yosef Auri AMPG 10100 Rb
Anumerta 2 Orang :
1. Alm.Dedi Umayadi PG 215 Pc
2. Alm.Nurselamet PG 449 Gr (Kewen)
Disiplin, Gigih dan Berani hidup (esprit de corps)
Tidak seorangpun PG yang terlatih, yang ada hanya PG yang terus berlatih bersama alam sebagai wahana sekaligus guru.
Daftar Isi Postingan
Dies 26 Petakala Grage 2010
22 November 1984-2010 :DIES NATALIS KE 26 PETAKALA GRAGE
PENDAHULUAN
Berawal dari kegemaran melakukan kegiatan dialam bebas dan berminat berbuat sesuatu bagi kepentingan lingkungan hidup dan konservasi alam, pada tanggal 22 November 1984 berdirilah Perkumpulan Pecinta Kelestarian Alam Grage disingkat PETAKALA GRAGE. Didirikan oleh sekelompok pemuda yang mempunyai kegemaran yang sama dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Petakala Grage (PG), yang faktualnya sebagai lembaga swadaya masyarakat, merupakan sarana perwujudan partisipasi dalam pembangunan dan pengembngan lingkungan hidup serta pembinaan generasi muda melalui pendekatan Kegiatan di Alam Terbuka (KAT). Kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup, ditunjukan dalam aksi langsung berupa kegiatan pencegahan, penanggulangan dan pelestarian lingkungan hidup, yang dilaksanakan bersama Kelompok Pecinta Alam (KPA), media massa, perguruan tinggi dan masyarakat. Sedang KAT yang dikembangkan dan dilakukan para anggota dan peminatnya lebih menekankan kepada aspek edukasi cinta tanah air secara aktif dari dekat.
Berangkat dari hal tersebut diatas, kami akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan Dies 26 Petakala Grage (PG) Tahun 2010.
DASAR PEMIKIRAN
Bahwa permasalahan lingkungan hidup dan konservasi alam yang semakin kompleks, telah mendorong para PG untuk dapat berperan lebih aktif lagi dalam melahirkan pemikiran dan karya nyata dalam pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup.
Kegiatan tersebut menuntut keterlibatan seluruh komponen
masyarakat dan tidak mungkin dapat dipikul dan diatasi hanya mengandalkan kemampuan pemerintah semata.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
2. Terciptanya suasana kota yang hijau, indah dan nyaman.
3. Menjalin kebersamaan dan saling pemahaman antar sesama PG, KPA, Masyarakat dan Pemerintah Daerah.
BENTUK KEGIATAN
1. Pembuatan Hutan Taman Kota Ciledug Kabupaten Cirebon
Kegiatan ini merupakan langkah awal rencana pembuatan hutan taman kota Ciledug, dengan bentuk kegiatan berupa penanaman pohon langka di sekeliling area Alun-alun Ciledug Kabupaten Cirebon.
2. Temu Kangen Anggota Petakala Grage
Kegiatan ini berupa saresehan dan diskusi serta permainan ala penggiat alam bebas.
3. Aksi Konservasi Kawasan Karst Gunung Tilu Kabupaten Kuningan.
Secara ekologis warga pantai utara mempunyai kaitan erat dengan kawasan ini, dimana pasokan air dan oksigen didapat didaerah ini, selain itu dua anak sungai Cisanggarung yaitu Sungai Cijangkelok dan Sungai Cita’al berhulu di Gunung Tilu.
Kegiatan ini sebenarnya telah kami lakukan sejak tahun 1989 di Komplek Gua Indrakila Desa Karangkancana berupa pemasangan nama-nama gua, olah raga caving, panjat tebing dan penanaman pohon multi fungsi.
Pada bulan Juni 2010 di Gunung Tilu Karangkancana, kamipun melakukan Riset Mandiri Harimau Jawa. Kegiatan saat ini direncanakan berupa penggantian papan nama gua di komplek gua Indrakila yang telah rusak serta penanaman pohon multi fungsi/konservasi.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pembuatan Hutan Taman Kota
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 November 2010
Waktu : Pukul 08.00 Wib s/d 14.00 Wib
Tempat : Alun-alun Ciledug Kabupaten Cirebon
Peserta : Umum
2. Temu Kangen Anggota Petakala Grage
Hari / Tanggal : Minggu, 21 November 2010
Waktu : Pukul 19.00 Wib – selesai
Tempat : Balai Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kab. Cirebon
Peserta : Anggota dan Undangan Khusus
3. Aksi Konservasi Kawasan Karst
Hari / Tanggal : Sabtu dan Minggu, 27 – 28 November 2010
Waktu : Pukul 09.00 Wib – selesai
Tempat : Komplek Gua Indrakila Kampung Indrahayu Desa Karangkancana Kec. Karangkancana Kuningan.
Peserta : Umum
ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
Biaya kegiatan Dies 26 Tahun Petakala Grage direncanakan didapat dari :
1. Kas Petakala Grage
2. Anggota dan Partisipan
3. Instansi Swasta dan Pemerintah Daerah
4. Donatur
PANITIA PELAKSANA
Penanggung Jawab : Deddy Madjmoe
Ketua Pelaksana : Upri Embeng
Administrasi : Iskandar
Perbekalan dan Angkutan : Hendra Gunawan
Bayu Syarifudin
Yosef Auri
Mahmuri
May Syaefudin
PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Adalah merupakan sesuatu yang proposional dan tidak berlebihan, apabila timbul harapan, semoga para Anggota, Partisipan dan Pihak-pihak terkait dan berkepentingan dengan kegiatan kami selama ini, dapat bekerjasama dan berpartisipasi.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
SALAM LESTARI
Cirebon, 29 Oktober 2010
Berawal dari kegemaran melakukan kegiatan dialam bebas dan berminat berbuat sesuatu bagi kepentingan lingkungan hidup dan konservasi alam, pada tanggal 22 November 1984 berdirilah Perkumpulan Pecinta Kelestarian Alam Grage disingkat PETAKALA GRAGE. Didirikan oleh sekelompok pemuda yang mempunyai kegemaran yang sama dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Petakala Grage (PG), yang faktualnya sebagai lembaga swadaya masyarakat, merupakan sarana perwujudan partisipasi dalam pembangunan dan pengembngan lingkungan hidup serta pembinaan generasi muda melalui pendekatan Kegiatan di Alam Terbuka (KAT). Kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup, ditunjukan dalam aksi langsung berupa kegiatan pencegahan, penanggulangan dan pelestarian lingkungan hidup, yang dilaksanakan bersama Kelompok Pecinta Alam (KPA), media massa, perguruan tinggi dan masyarakat. Sedang KAT yang dikembangkan dan dilakukan para anggota dan peminatnya lebih menekankan kepada aspek edukasi cinta tanah air secara aktif dari dekat.
Berangkat dari hal tersebut diatas, kami akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan Dies 26 Petakala Grage (PG) Tahun 2010.
DASAR PEMIKIRAN
Bahwa permasalahan lingkungan hidup dan konservasi alam yang semakin kompleks, telah mendorong para PG untuk dapat berperan lebih aktif lagi dalam melahirkan pemikiran dan karya nyata dalam pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup.
Kegiatan tersebut menuntut keterlibatan seluruh komponen
masyarakat dan tidak mungkin dapat dipikul dan diatasi hanya mengandalkan kemampuan pemerintah semata.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
2. Terciptanya suasana kota yang hijau, indah dan nyaman.
3. Menjalin kebersamaan dan saling pemahaman antar sesama PG, KPA, Masyarakat dan Pemerintah Daerah.
BENTUK KEGIATAN
1. Pembuatan Hutan Taman Kota Ciledug Kabupaten Cirebon
Kegiatan ini merupakan langkah awal rencana pembuatan hutan taman kota Ciledug, dengan bentuk kegiatan berupa penanaman pohon langka di sekeliling area Alun-alun Ciledug Kabupaten Cirebon.
2. Temu Kangen Anggota Petakala Grage
Kegiatan ini berupa saresehan dan diskusi serta permainan ala penggiat alam bebas.
3. Aksi Konservasi Kawasan Karst Gunung Tilu Kabupaten Kuningan.
Secara ekologis warga pantai utara mempunyai kaitan erat dengan kawasan ini, dimana pasokan air dan oksigen didapat didaerah ini, selain itu dua anak sungai Cisanggarung yaitu Sungai Cijangkelok dan Sungai Cita’al berhulu di Gunung Tilu.
Kegiatan ini sebenarnya telah kami lakukan sejak tahun 1989 di Komplek Gua Indrakila Desa Karangkancana berupa pemasangan nama-nama gua, olah raga caving, panjat tebing dan penanaman pohon multi fungsi.
Pada bulan Juni 2010 di Gunung Tilu Karangkancana, kamipun melakukan Riset Mandiri Harimau Jawa. Kegiatan saat ini direncanakan berupa penggantian papan nama gua di komplek gua Indrakila yang telah rusak serta penanaman pohon multi fungsi/konservasi.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pembuatan Hutan Taman Kota
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 November 2010
Waktu : Pukul 08.00 Wib s/d 14.00 Wib
Tempat : Alun-alun Ciledug Kabupaten Cirebon
Peserta : Umum
2. Temu Kangen Anggota Petakala Grage
Hari / Tanggal : Minggu, 21 November 2010
Waktu : Pukul 19.00 Wib – selesai
Tempat : Balai Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kab. Cirebon
Peserta : Anggota dan Undangan Khusus
3. Aksi Konservasi Kawasan Karst
Hari / Tanggal : Sabtu dan Minggu, 27 – 28 November 2010
Waktu : Pukul 09.00 Wib – selesai
Tempat : Komplek Gua Indrakila Kampung Indrahayu Desa Karangkancana Kec. Karangkancana Kuningan.
Peserta : Umum
ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
Biaya kegiatan Dies 26 Tahun Petakala Grage direncanakan didapat dari :
1. Kas Petakala Grage
2. Anggota dan Partisipan
3. Instansi Swasta dan Pemerintah Daerah
4. Donatur
PANITIA PELAKSANA
Penanggung Jawab : Deddy Madjmoe
Ketua Pelaksana : Upri Embeng
Administrasi : Iskandar
Perbekalan dan Angkutan : Hendra Gunawan
Bayu Syarifudin
Yosef Auri
Mahmuri
May Syaefudin
PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Adalah merupakan sesuatu yang proposional dan tidak berlebihan, apabila timbul harapan, semoga para Anggota, Partisipan dan Pihak-pihak terkait dan berkepentingan dengan kegiatan kami selama ini, dapat bekerjasama dan berpartisipasi.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
SALAM LESTARI
Cirebon, 29 Oktober 2010
Daftar Isi Postingan
Dies 26 Petakala Grage 2010
Langganan:
Postingan (Atom)