Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini

Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI

19 Januari 2010

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dan masyarakat umum untuk lebih mengetahui tentang ekosistem mangrove, Mangrove Information Centre mempunyai kegiatan yaitu Pendidikan Lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa program antara lain:
  • Event
Salah satu sarana penerangan untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta stakeholder baik sekolah, universitas, masyarakat lokal, swasta, dan institusi lainnya melaluai suatu kegiatan yang menjadi agenda tahunan. Beberapa event yang sudah dilaksanakan antara lain :
  1. Lomba Pidato Bahasa Jepang dan Inggris.
  2. Summer Camp (Perkemahan Sabtu – Minggu).
  3. Lomba Menggambar dan Mewarnai.
  4. Mangrove Art Festival
  5. Lomba Memancing di hutan mangrove
  6. Bird Watching Race bekerjasama dengan Universitas Udayana.
  7. Lomba pameran photografi.
    Dan beberapa event lainnya.
  • Class in the Field

Aktivitas dilapangan ini sudah menjadi rutinitas dimana sekolah-sekolah, universitas, dan masyarakat umum berkunjung ke MIC untuk mengetahui lebih jauh tentang MIC dan mangrove. Kunjungan tersebut tidak hanya dari sekolah-sekolah, universitas, dan masyarakat umum di Bali tetapi ada pula dari daerah lain yang ada di Indonesia maupun dari luar negeri. Selain menerima kunjungan, kadang juga mengundang sekolah – sekolah yang belum mengenal mangrove melalui tayangan audio visual kemudian melihat secara langsung ekosistem mangrove yang sesungguhnya di hutan mangrove didampingi oleh beberapa guide sehingga mereka bisa mengetahui fungsi, manfaat dan masalah yang dihadapi oleh lingkungan dan dapat membentuk suatu kepedulian terhadap alam sekitarnya.

  • Penanaman Partisipatif
Hampir setiap bulan ada permintaan bibit mangrove untuk ditanam, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta dan masyarakat umum. Kegiatan ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sekitar kawasan mangrove mulai sadar akan pentingnya keberadaan hutan ini.
 Lihat Juga : Pengertian Dasar Mangrove

PENGERTIAN DASAR MANGROVE


Pengertian Mangrove
Kata “mangrove” berkaitan sebagai tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai (seperti : tepi pantai, muara laguna (danau dipinggir laut) dan tepi sungai) yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air laut. Menurut FAO (1952) definisi mangrove adalah pohon dan semak – semak yang tumbuh dibawah ketinggian air pasang tertinggi.

Mangrove merupakan termasuk varietas yang besar dari famili tumbuhan, yang beradaptasi pada lingkungan tertentu. Tomlinson (1986) mengklasifikasikan jenis mangrove menjadi 3 (tiga ) kelompok, yaitu : Kelompok Mayor, Kelompok Minor dan Kelompok Asosiasi Mangrove.

Habitat Mangrove
Sebagian pohon mangrove dijumpai disepanjang pantai terlindung yang berlumpur, bebas dari angin yang kencang dan arus (misalnya di mulut muara sungai besar). Mangrove juga dapat tumbuh diatas pantai berpasir dan berkarang , terumbu karang dan di pulau – pulau kecil. Sementara itu air payau bukanlah hal pokok untuk pertumbuhan mangrove, mereka juga dapat tumbuh dengan subur jika terdapat persediaan endapan yang baik dan pada air tawar yang berlimpah.

Hutan mangrove dapat tersebar luas dan tumbuh rapat mulut sungai besar di daerah tropis, tetapi didaerah pesisir pantai pegunungan, hutan mangrove tumbuh di sepanjang garis pantai yang terbatas dan sempit. Perluasan hutan mangrove banyak dipengaruhi oleh topografi daerah pedalaman.

Ada hubungan yang erat antara kondisi air dengan vegetasi hutan mangrove. Di beberapa tempat, mangrove menunjukkan tingkatan zonasi yang nyata yang cenderung berubah dari tepi air menuju daratan. Namun kadang – kadang tergantung pada undulasi / tinggi rendahnya lantai hutan atau anak sungai di dalam area yang skemanya khusus dan menggambarkan keadaan umum dari dataran pasang surut.


Luas dan Penyebaran Mangrove
Penyebaran beberapa spesies mangrove terdapat di sekitar ekuator antara 32 o LU dan 38 o LS, pada iklim A,B,C dan D dengan nilai Q yang bervariasi. Semakin jauh dari ekuator spesies mangrove semakin sedikit dan pohonnya semakin kecil. Lokasi mangrove paling utara adalah di bagian tenggara pulau Kyushu, Jepang, dimana hanya ditemukan satu spesies saja (Kandelia candel), sedangkan lokasi paling selatan adalah bagian utara Selandia Baru dimana hanya teridentifikasi satu spesies yaitu Avicenia marina.

Menurut Chapman (1975) penyebaran mangrove dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

a. The old worl mangrove, yang meliputi Afrika Timur, Laut Merah, India, Asia Tenggara, Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik dan Samoa.

b. The new world mangrove, yang meliputi pantai Atlantik dan Afrika dan Amerika, Meksiko dan Pasifik Amerika dan Kepulauan Galapagos.

Perkiraan luas mangrove sangat beragam. FAO (1994) menyatakan bahwa luas hutan mangrove diseluruh dunia sekitar 16.530.000 ha yang tersebar di Asia (7.441.000 ha), Afrika ( 3.258.000 ha) dan Amerika (5,831.000 ha). Khusus di Indonesia yang merupakan Negara tropis berbentuk kepulauan dengan garis pantai lebih dari 81. 000 km, hutan mangrovenya seluas 4,25 juta ha (FAO/UNDP, 1982). Sedangkan menurut ISME *) berdasarkan citra landsat luas mangrove didunia sekitar 18,1 juta ha. Jenis – jenis mangrove umumnya menyebar di pantai yang terlindung dan dimuara – muara sungai, dengan komposisi jenis yang berbeda – beda tergantung pada kondisi habutatnya. Berdasarkan berbagai hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyebaran jenis mangrove tersebut berkaitan dengan salinitas, tipe pasang surut dan frekuensi penggenangan.

Di Indonesia diperkirakan terdapat 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jneis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku yang terbagi meknadi 2 kelompok yaitu mangrove sejati (true mangrove) dan mangrove ikutan (asociate) (M. Khazali, dkk. 1999)

Struktur Mangrove
Unsur dominan dalam hutan mangrove adalah pohon – pohon yang tumbuh dan tingginya mencapai lebih dari 30 meter, memiliki tajuk (canopy) lebar, rapat dan tertutup. Banyak juga species tumbuhan dan fauna lain yang atau eksklusif yang menempati hutan mangrove. Topografi setempat dan karakteristik hidrologi, tipe dan komposisi bahan kimia dari tanah dan pasang surut menentukan tipe ekosisitem mangrove yang dapat dibuktikan pada tempat – tempat tertentu.

Flora mangrove umumnya tumbuh membentuk zonasi mulai dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan. Zonasi yang terbentuk bisa berupa zonasi yang sederhana dan zonasi yang kompleks tergantung pada kondisi lingkungan mangrove yang bersangkutan.

Chapman (1984), mengelompokan mangrove menjadi 2 kategori yaitu :
a. Flora mangrove Inti, yaitu mangrove yang mempunyai peran ekologi utama dalam formasi mangrove yang terdiri dari jenis : Rhizophora, bruguiera, Ceriops, Kandelia, Soneratia, Avicenia, Nypa, Xylocarpus, Deris, Acanthus, Lumnitzera, Scyphyphora, dan Dolichandron.

b. Flora mangrove pheripheral (pinggiran) yaitu flora mangrove secara ekologi berperan dalam formasi mangrove, tetapi juga flora tersebut berperan penting dalan formasi hutan lain. Jenisnya antara lain; Exoecaria agalloca, Acrosticum auerum, Cerbera manghas, Heritiera littoralis, Hibiscus tilliaceus

Tomlinson (1984) membagi flora mangrove menjadi 3 kelompok, yaitu :
o Kelompok mayor
Komponen ini memperlihatkan karakteristik morfologi, seperti : sistem perakaran udara dan mekanisme fisiologis khusus untuk mengeluarkan garam agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan mangrove. Komponennya adalah pemisahan taksonomi dari hubungan daratan dan hanya terjadi dihutan mangrove serta membentuk tegakan murni, tetapi tidak pernah meluas sampai kedalam komunitas daratan. Contohnya adalah Avicennia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Sonneratia, Lumnitzera, Laguncularia dan Nypa

o Kelompok minor (tumbuhan pantai)
Dalam kelompok ini tidak termasuk elemen yang mencolok dari tumbuh – tumbuhan yang mungkin terdapat disekitar habitatnya dan yang jarang berbentuk tegakan murni.

o Kelompok asosiasi mangrove
Dalam komponen ini jarang ditemukan species yang tumbuh didalam komunitas mangrove yang sebenarnya dan kebanyakan sering ditemukan dalam tumbuh – tumbuhan darat.


Ciri Khas Mangrove
Karakteristik morfologi dari species mangrove terlihat pada setiap perakaran dan buahnya, yang merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan tempat tumbunya.

Sistem Akar
Tanah pada habitat mangrove adalah anaerob (hampa udara) bial berada dibawah air. Beberapa species memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara yang cocok untuk kondisi tanah yang anaerob.

Ada beberapa tipe perakaran udara yaitu : akar pasak, akar tunjang,, akar lutut dan akar papan (banir).

Akar udara membantu fungsi pertukaran gas dan menyimpan udara untuk pernafasan selama penggenangan.


Buah / Bibit
Semua species mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air. Ada beberapa macam bentuk buah, seperti bentuk silinder, bulat dan berbentuk kacang.

* Benih Vivipar
Umumnya terdapat pada famili Rhizophoraceae (Rhizopora, Bruguiera, Ceriops dan Kandelia) buahnya berbentuk silinder (seperti tongkat), buahnya disebut bibit Viviparous.

* Benih Cryptovivipar
Avicennia (seperti buah kacang), Aegiceras (seperti silinder) dan Nypa buahnya berbentuk Cryploviviparous dimana bibitnya berkecambah tetapi diliputi oleh selaput buah (kulit buah) sebelum ditinggalkan dari pohon induknya.

* Benih Normal
Ditemukan pada spesies Sonneratia dan Xylocarpus buahnya berbentuk bulat seperti bola dengan benih normal. Species lain kebanyakan buah berbentuk kapsul, sebagai benih normal.

Buah tersebut mengalami proses dimana mereka memecah diri dan menyebarkan benihnya pada saat menvapai air.


Pertumbuhan Mangrove
Komponen mayor dan minor spesies mangrove tumbuh dengan baik tanpa dipengaruhi oleh kadar garam air. Namun jika air terlalu asin maka pohon mangrove tidak dapat tumbuh terlalu tinggi. Hal yang harus diperhatikan bahwa species mangrove dapat tumbuh lebih cepat pada air tawar daripada air yang mengandung garam (asin).

Melalui kelenjar garamnya, beberapa spesies mangrove menghasilkan sistem yang memungkinkan mereka untuk tumbuh pada kondisi berkadar garam tinggi. Avicennia, Aegiceras, Acanthus dan Aegalitis dapat mengontrol keseimbangan garam denganmengeluarkan garam dari kelenjar tersebut (Tomlinson, 1986). Sebagian kelenjar garam terdapat dipermukaan daun yang tampak berkristal dan mudah diamati.

Spesies lain seperti Rhizopora, Bruguiera, Ceriops, Sonneratia dan Lumnitzera dapat mengontrol keseimbangan garam dengan cara lain seperti dengan menggugurkan daun tua yang mengandung garam yang terakumulasi, atau dengan melakukan tekanan osmotic akar.

Struktur, fungsi ekosiste, komposisi dan distribusi spesies dan pola pertumbuhan organisme mangrove sangat tergantung pada factor-faktor lingkungan diantaranta ; Fisiografi pantai, iklim, pasang surut, gelombang/arus, salinitas oksigen terlarut, tanah, nutrient dan proteksi.


Kegunaan Mangrove
Berdasarkan kegunaan produk yang dihasilkan maka produk-produk ekosistem mangrove dikelompokkan menjadi 2 yaitu; produk langsung dan produk tidak langsung.

o Produk Langsung
Kayu merupakan hasil dari hutan mangrove, yang dapat digunakan untuk bahan bangunan, furniture, kapal atau perahu dan chip untuk pulp atau kertas. Batang kayu dari Rhizopora atau Bruguiera digunakan sebagai tiang dimana mereka mengandung sejumlah tanin yaitu zat penyamak yang kuat. Kayu dan arang mangrove banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dinegara tropis. Arang mangrove memiliki kalori (panas) yang lebih tinggi dibandingkan dengan arang pada umumnya sehingga banyak diekspor kemancanegara termasuk Jepang dimana dinegara tersebut arang mangrove disebut “Nan-yo Bincho-tan” (arang selatan yang bagus)

Diwilayah yang kering dimana sedikit terdapat rumput dan pohon mangrove yang mempunyai daun yang berlimpah–limpah sepanjang tahun adalah sumber terpenting bagi makanan ternak keledai dan kambing


o Produk tidak langsung
Produk tidak langsung lebih banyak pada mengekploitasi potensi flora selain kayu dan faunanya, misalnya buah mangrove yang diolah menjadi makanan, pengamatan satwa burung, tempat rekreasi dan lain sebagainya.

Peranan Umum Mangrove
Hutan mangrove memainkan peranan penting dan memiliki beraneka fungsi secara umum seperti melindungi pantai dari gelombang yang tinggi, angin yang kencang dan erosi.

Hutan mangrove yang membentang sepanjang garis pantai berfungsi mencegah gelombang dan ombak yang tinggi akibat topan untuk melindungi penduduk dan rumah-rumah yang ada disekitarnya. Mangrove juga melindungi hasil panen penduduk disekitarnya dari kerusakan yang disebabkan tiupan angin laut yang kuat.

Daun mangrove tua dan cabang-cabangnya yang jatuh ketanah akan dihancurkan oleh mikroorganisme yang nantinya akan berfungsi sebagai sumber makanan bagi plankton. Plankton merupakan sumber makanan bagi anak udang, kepiting dan ikan yang selanjutnya menjadi sumber makanan bagi organisme besar yang hidup disekitar mangrove seperti ikan, burung dan binatang mamalia. Ini disebut rangtai makanan dimana mangrove mempunyai peranan penting dan sebagai kunci sumber utama penyediaan makanan.

Selama air pasang hutan mangrove menjadi bagian dari lautan. Ini merupakan keindahan dimana ikan dapat berkumpul karena banyaknya persediaan makanan. Kerapatan dari batang pohon mangrove dan akar tunjang juga merupakan tempat persembunyian terutama bagi anak iakan dan udang.

Hutan mangrove juga merupakan suatu keindahan alam bagi burung-burung diman meraka dapat menemukan makanan dan menjaga keturunannya.

Dengan demikian dapat ditetapkan bahwa hutan mangrove dapat memberikan kondisikehidupan yang lebih baik dan berarti bagi fauna dan tidak saja sebagai produksi langsung tapi juga dapat menghasilkan sejumlah ikan, udang dan kepiting yang stabil.


Lihat Juga : Pendidikan Lingkungan Mangrove


Jl. By Pass Ngurah Rai Km. 21, Suwung Kauh, Denpasar, Bali
Telp. 0361-726969, Fax. 0361-710473
e-mail micjica@indosat.net.id


Anda Berminat Mendanai Kegiatan Kami ?

18 Januari 2010

Reni Komalasari yang Hilang di Gunung Cikuray Belum Ditemukan

Senin, 18 Januari 2010 | 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan personel dari berbagai institusi yang hingga hari ke-5 masih melakukan pencarian terhadap Reni Komalasari (18), pendaki yang hilang di Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat, memerlukan dapur umum.
Reni Komalasari diduga kuat tersesat dan jatuh dari tebing berketinggian ratusan meter di puncak "Bayangan" Gunung Cikuray.

"Posko di kampung Pamoyanan membutuhkan dapur umum," kata AKP Haryadi selaku penanggungjawab pencarian, Senin (18/1/2010).

Dapur umum itu penting untuk mendukung proses pencarian menyusul terus bertambahnya masyarakat, termasuk dari Basarnas serta tim dari Gegana yang terus melakukan penyisiran di gunung berketinggian 2.820 mdpl dan beradius jangkauan 60 km2.

Kasatserse Polres Garut, AKP Oon Suhendar mengatakan, meski upaya pencarian berlangsung selama tujuh hari, namun pelaksanaannya tergantung perintah atasan.
Komandan Komunikasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung "Wanadri" Bandung, Ephy Radiana di Posko kampung Pamoyanan (1.296 mdpl), menyatakan kegiatan penyisiran kembali dilaksanakan sejak tadi pagi.

Pecinta alam asal Tangerang, Banten, Reni Komalasari (18) diduga kuat tersesat dan jatuh dari tebing berketinggian ratusan meter di puncak "Bayangan" Gunung Cikuray.

Meski upaya pencarian terus dilakukan, namun baru diketahui jejak sepatu yang terpeleset pada lokasi berketinggian 2.600 mdpl itu. Kondisi cuaca yang sangat cepat berubah menjadi kendala pencarian, sehingga menghalangi jarak pandang.

Semula kelompok pecinta alam dari Tangerang Banten itu, beriringan dengan 13 personel, namun kemungkinan terjadi konflik sesaat, sehingga ketika mereka menuruni Gunung Cikuray menjadi dua regu. Regu Reni beranggotakan lima personel, sedangkan regu lainnya delapan personel.

Dikabarkan Reni kelelahan, tiga rekannya mencari air sedangkan seorang lagi bernama Asep Saefullah (19) sempat menunggui Reni, tapi kemudian meninggalkannya untuk mencari ketiga rekannya yang mencari air. Saat kembali ke lokasi ternyata Reni Komalasari tak ada lagi di tempat.

Orangtua Reni melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Garut pada 14 Januari 2010.


Anda Berminat Mendanai Kegiatan Kami ?

05 Januari 2010

Workshop IDwebhost - Ngeblog Cari Duit. Why Not?

Dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke-6 yang jatuh pada tanggal 14 Januari 2010 sekaligus sebagai puncak acara penyerahan hadiah undian berhadiah, IDwebhost berniat membuka lembaran tahun baru dengan mengadakan workshop yang bertajuk “Ngeblog Cari Duit. Why Not?”

Acara tersebut akan diadakan pada :

Hari/ Tanggal     : Sabtu,  16 Januari 2010
Waktu                  : 08.00 - 15.00 WIB
Tempat               : Jogja Expo Center (JEC), Yudhistira Convention Hall (Lt. 2), Jl. Raya Janti, Yogyakarta

Workshop tersebut bakal menghadirkan pembicara yang sudah tidak asing di mata blogger dan praktisi internet marketing di Yogyakarta, seperti :

1.    Ahmad Isnaini (isnaini.com) : blogger, praktisi SEO dan internet marketing
2.    Nurudin Jauhari (jauhari.net) : blogger, themes blog designer
3.    Herman Saksono (hermansaksono.com) : blogger, praktisi IT

Kontribusi yang harus dibayar adalah sebagai berikut :

Member IDwebhost         : Rp 20.000
Mahasiswa/Pelajar         : Rp 25.000
Umum                                : Rp 35.000

Tentu saja kami memberikan berbagai fasilitas seperti makalah, blocknote + bolpoin, coffeebreak, lunch, dan berbagai doorprize menarik.

Tak hanya membuat dan merias blog yang bakal kita ulas. Cara mengoptimasi blog menggunakan SEO serta mengoptimalkan blog tersebut sebagai sumber penghasilan tambahan (atau utama) bakal kita kupas dalam workshop tersebut. Hal tersebut sesuai dengan titik berat perhatian IDwebhost yang berada pada sisi layanan dan kepuasan kepada pelanggan.

Harapan kami, selepas workshop tersebut para peserta minimal bisa kembali mengangkat performa blog atau bahkan bisa menjadikan blog sebagai sumber pendapatan bagi dapur mereka.

IDwebhost juga menerima pendaftaran online di sini

Keterangan lebih lanjut bisa menghubungi :

Hanafi   : 081226999951
Afif         : 08157963211
Office    : 0274 415585

IDwebhost
Yogyakarta Office
Jl. Perintis Kemerdekaan No 33 Yogyakarta
Telp: (0274) 415585 Fax: (0274) 385603

Jakarta Office
Graha JogjaCamp
Jl. Mampang Prapatan No. 19 C Jakarta Selatan
Telp. (021) 79184155 Fax. (021) 7941417

Anda Berminat Mendanai Kegiatan Kami ?

Lima Pendaki Ciremai Ditemukan

Lima Pendaki Ciremai Ditemukan, Evakuasi Masih Berlangsung
Senin, 04 Januari 2010 | 12:30 WIB
TEMPO Interaktif, Kuningan - Setelah sempat dinyatakan hilang dan tersesat akhirnya lima pendaki berhasil ditemukan tim SAR. Kelimanya saat ini tengah dalam proses diturunkan dari Gunung Ciremai yang diperkirakan memakan waktu lebih kurang lima hingga enam jam.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kelima pendaki berhasil ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 10.30 WIB tadi pagi di Blok Pengasinan atau sekitar 2.700 meter di atas permukaan laut. Kondisinya diketahui empat sakit karena kelelahan dan kedinginan serta seorang dalam kondisi sehat. Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui nama-nama pendaki yang sakit maupun yang sehat.

Ketua Basarnas Cirebon, Suyatno, membenarkan jika tim SAR gabungan yang terdiri dari Brimob, TNGC dan Basarnas sudah menemukan lima pendaki yang sempat dinyatakan tersesat dan hilang. "Saat ini kelima pendaki tersebut sedang dalam proses evakuasi untuk kami turunkan," katanya.

Diperkirakan untuk turun dari Gunung Ciremai membutuhkan waktu antara 5- 6 jam. "Tapi bisa saja lebih, tergantung kondisi cuaca di Gunung Ciremai," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, lima pendaki asal Desa/Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon dinyatakan hilang di Gunung Ciremai. Kelimanya masing-masing Muha, 22, Kadnila, 22, Biduman, 23, Maskom, 18, serta Wahyu, 17. Kelimanya naik ke Gunung Ciremai melalui jalur pendakian Rajagaluh yang bukan merupakan jalur pendakian resmi sehingga minim rambu-rambu.

Mereka berangkat sejak Kamis (31/12) lalu dan berencana melewatkan malam tahun baru di Gunung Ciremai. Seharunya pada Jumat (1/1) mereka sudah turun dari gunung, namun ternyata hingga kini tak kunjung turun dari Gunung Ciremai.

IVANSYAH

Anda Berminat Mendanai Kegiatan Kami ?

Lima Pendaki Gunung Ciremai Hilang

Minggu, 03 Januari 2010 , 19:47:00
KUNINGAN, (PRLM).- Lima orang remaja pendaki Gunung Ciremai yang semuanya penduduk Desa/Kecamatan Gempol Kab. Cirebon, kini dinyatakan hilang setelah mereka melakukan pendakian sejak Kamis 31 Desember 2009 dan bermalam tahun baru berada di bibir kawah. Kelimanya diduga tersesat, ketika mereka turun dari puncak gunung tidak melalui jalur pendakian yang biasa dipakai para pendaki lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun "PRLM", hingga Minggu petang (3/1), kelima pendaki itu sampai hari ke empat sejak melakukan pendakian, nasibnya belum diketahui secara pasti baik keselamatan jiwanya maupun posisi mereka berada. Mereka dipastikan merupakan pendaki pemula sebab kelimanya belum pernah melakukan pendakian ke Gunung Ciremai.

Tim SAR yang dibawah koordinasi Kapolres Kuningan Ajun Komisaris Besar Nurullah, SH, MH, mulai diturunkan dengan melakukan kerjasama dengan Pemkab Kuningan, Satkorlak bencana dan mengirimkan dua tim pecinta alam untuk menelusuri jalur yang digunakan korban saat mendaki. "Kami selalu mengimbau agar para pendaki ke Gunung Ciremai itu menaati semua aturan yang telah ditetapkan Taman Nasional Gunung Ciremai," tegasnya, saat dihubungi "PRLM", Minggu (3/1).

Kelima pendaki Ciremai yang dinyatakan hilang itu, adalah Muha (22 tahun), Budiman (25 tahun), Maskon (18 tahun), Nila (19 tahun) siswa STM I Cirebon dan Wahyu (16 tahun) siswa SMA Kasokandel Majalengka. Para pendaki yang kesemuanya laki-laki tersebut berasal dari satu tempat, yakni Desa/Kecamatan Gempol Kab.Cirebon. Mereka, diduga sebagai pendaki liar karena tidak tercatat di tiga pos pendakian (PPGC) baik di Linggarjati dan Palutungan Kab.Kuningan maupun di PPGC Apuy Majalengka. Mereka diperkirakan naik ke puncak Ciremai menggunakan jalur tidak resmi di sekitar Apuy Rajagaluh Majalengka. Pasalnya, Pos Pendakian Resmi milik BTNGC di Blok Apuy tidak mencatat adanya nama-nama kelima pendaki tersebut naik ke Ciremai.

Di Pos Pendakian Linggarjati milik Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) pada Minggu petang, tampak puluhan masyarakat setempat, penjaga pos dan pamong Desa Linggarjati serta perwakilan dari keluarga para pendaki yang diperkirakan hilang di belantara hutan Gunung Ciremai, masih terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan tim pencari yang berangkat dari PPGC Linggarjati maupun dari Apuy.

Menurut pamong Desa Linggarjati, Sarjen, sejak kelima pendaki di antaranya ada yang mengirimkan pesan pendek ke handphone keluarganya dan menyatakan tersesat, maka sejak Sabtu (2/1) telah diterjunkan tiga regu pencari untuk naik ke Gunung Ciremai mencari jejak kelima pendaki tersebut. Tim pencari tadi hampir semuanya merupakan perwakilan dari keluarga pendaki yang hilang tersebut.

Regu pertama berangkat pada Sabtu siang, dengan jumlah personel empat orang, disusul pada Sabtu malam tim kedua dengan jumlah personel empat orang dan pada Minggu siang sebanyak sembilan orang tim pencari yang terdiri tujuh orang dari keluarga pendaki dan dua pemandu dari Pos Pendakian Linggarjati (BTNGC) kembali naik ke gunung.

Sementara itu, Sahroni (orangtua Wahyu) dan Mujuri (orangtua Budiman) ketika ditemui di Pos Pendakian Linggarjati menceritakan, anaknya sejak Kamis telah meninggalkan rumah hendak mendaki gunung dan bermalam tahun baru di puncak Ciremai bersama teman-temannya. "Anak saya belum pernah mendaki sebelumnya. Saya menerima kabar dari orangtua Muha, bahwa mereka tersesat di Ciremai minta dijemput. Sedangkan orangtua Muha pernah menerima SMS dari anaknya yang mengatakan mereka tersesat," kata Mujuri. (A-164/das)***

Anda Berminat Mendanai Kegiatan Kami ?

Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP
Ad
Ad