Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini

Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI

22 November 2010

HuJan Datang Lahar Dingin Mengharu Biru

Lahar dingin mengalir deras melewati Dam Sabo Kali Kuning, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, pascaerupsi Gunung Merapi yang dibarengi hujan deras, Rabu (3/11/2010). Pascaerupsi yang juga menimbulkan luncuran awan panas tersebut, radius Kawasan Rawan Bencana ditingkatkan dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Petang Lahar Dingin, Malam Ini Mengungsi
Senin, 22 November 2010 | 00:03 WIB
MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan warga di kawasan tepi Kali Senowo, Dusun Bendo, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 10 Km barat puncak Gunung Merapi mengungsi, Minggu (22/11/2010) malam.
Mereka khawatir akan datangnya banjir lahar dingin. "Sekitar 30 warga kami ungsikan di rumah warga Dusun Karanglo, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan yang cukup aman dari bahaya banjir lahar dingin," kata Kepala Dusun Bendo, Sudiyono (48), di Magelang, Minggu malam.
Banjir lahar dingin yang oleh warga lereng Merapi biasa disebut "banjir ladhu" dengan arus air deras membawa material Merapi seperti pasir, batu, dan potongan batang pohon, terjadi sekitar pukul 17.00-19.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Suara gemuruh karena tumbukan batu yang terbawa arus air terdengar warga setempat cukup kuat selama beberapa saat. Ia mengatakan, mereka yang diungsikan dari dusun setempat ke Sawangan terutama para perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.
Mereka yang mengungsi diangkut dengan mobil relawan lokal dari dusun setempat ke lokasi lebih aman. Rumah lantai dua milik warga setempat bernama Rudi Setyawan (38) berukuran 26X7,5 meter yang berada di tepi aliran Sungai Senowo yang airnya berhulu di Merapi terkena "ladhu" di bagian belakangnya.
Selain itu, dua petak sawah di tepian kali tersebut juga tertutup "ladhu" cukup tebal karena banjir lahar dingin yang keempat selama Merapi meletus sejak 26 Oktober 2010, katanya.
Jumlah warga setempat sebanyak 33 kepala keluarga atau 114 jiwa. Pada Minggu malam warga laki-laki masih berjaga di dusun setempat dan airnya mulai menyusut sejak sekitar pukul 19.30 WIB, katanya.
Seorang warga Dusun Kajangkoso, Desa Mangunsoko yang juga dekat aliran Kali Senowo, sekitar sembilan Km barat puncak Merapi, Jais, mengatakan, sekitar 100 warga mengungsi ke sejumlah rumah tetangga di sebelah desanya yang dibatasi dengan aliran kali cukup kecil.
"Tadi sekitar 100 orang mengungsi ke Sewukan, berjalan kaki melewati jembatan kecil penghubung dengan Kajangkoso ini," katanya. Dikatakan, hingga saat ini, sekitar 10 warga terutama laki-laki berjaga di dusun setempat.
Hujan reda di kawasan itu sekitar pukul 20.00 WIB, sedangkan Gunung Merapi terlihat samar-samar karena tertutup kabut tipis sekitar pukul 23.00 WIB.
  Sumber :ANT
Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP Esprit de corps : DISIPLIN,GIGIH DAN BERANI HIDUP
Ad
Ad