Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini
Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini
Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI
05 November 2009
MENELUSUR GUA (CAVING)
Oleh : dr E Frank Touw
Gua sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Hal ini mudah ditelusuri dari gambar-gambar di dalam gua yang pernah dihuni manusia prasejarah. Saat ini memasuki gua bisa sekedar rekreasi, hobi atau obyek penelitian. Dengantingkat kesulitan sangat rendah, seperti gua Jatijajar Jawa Tengah, sampai yang sulit dan memerlukan alat-alat dan keterampilan khusus.
Keselamatan dan keamanan memasuki gua sangat tergantung dari manusianya sendiri. Di Indonesia sampai saat ini belum ada tim rescue gua (cave rescue), sehingga bila ada kecelakaan digua sangat sulit menanganinya. Untuk itulah sebaiknya setiap penelusur gua menyadari kemampuan pribadi dan timnya. Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan individual tetapi harus bersama tim.
Kemapuan juga harus ditunjang peralatanyang baik dan sering berlatih dengan orang yang terlatih. Untuk itu HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia) telah membuat singkatan yang mudah kita hapal.
K emana Anda pergi memasuki gua, beritahu sanak saudara, teman: kapan pergi; kemana;dimana; kapan pulangnya.
E mpat orang adalah jumlah minimal yang dianggap aman untuk menulusuri gua. Apabila seorang mendapat musibah, satu menemani, dua keluar untuk mencari bantuan.
A lat-alat yang dibawa harus memadai dan setiap anggota tim memahami betul cara memakai setiap alat.
M embawa tiga sumber cahaya, lengkap dengan cadangannya. Ini syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar.
A jak selalu seorang yang telah berpengalaman dalam teknik menelusuri gua dan mengetahui dengan baik lingkungan gua.
N apas sesak dan tersengal-sengal merupakan pertanda gua penuh gas CO2, karenanya harus segera ditinggalkan.
A kal sehat, keterampilan, persiapan matang, perhitungan yang tepat serta pengalaman menjadi pegangan penelusuran gua, bukan nasib atau adu keberanian/kenekatan.
N aluri keselamatan yang ada pada setiap manusia, harus dikembangkan dan diperhatikan, karena seringkali menjadi faktor pengaman yang ampuh.
KONSERVASI
Selain faktor manusia, juga keadaan gua itu sendiri. Sebab lingkungan gua banyak yang sensitif/peka, sehingga tidak bijaksana bila hanya memperhatikan faktor manusianya saja. Untuk menjaga keutuhan gua dan lingkungan hapalkan singkatan ini:
K epekaan gua dan lingkungan terhadap setiap bentuk pencemaran harus selalu diperhatikan setiap penelusur gua.
O toritas yang berwenag dalam konservasi alam hendaknya dihunugi untuk diajak bekerjasama.
N asihat para ilmuwan dan saran mereka senantiasa harus diperhatikan dan dijadikan nara sumber.
S umber daya air, biota, formasi dsan sedimen gua perlu dijaga kelestariannya.
E kologi didalam dan diluar gua erat hubungannya dan berada dalam keseimbangan dinamis.
R ehabilitasi kerusakan gua dan lingkungannya sangat mustahil dilakukan.
V andalisme sangat merusak gua dan ligkungannya, jadi harus secara aktif ditentang dan dihindari.
A mankan gua dan lingkungannya, agar terbebas dari coretan, kotoran dan sampah.
S adarkan semua pihak akan pentingnya sebagian besar gua sebagai sumberdaya alam yang perlu dilindungi.
I nisatif ikut menjaga kelestarian gua dan lingkungannya, besar artinya bagi nusa, bangsa dan generasi yang akan datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Saudaraku telah berbagi, semoga apapun masukan Saudaraku akan bermanfaat bagi kami.