Hapuslah air matamu Ibu Pertiwi
Biarkan kami yang bermandi peluh,
bermandi debu dan bermandi lumpur
Biarkan kami yang akan menggendong duka dan laramu
Biarkan kami yang akan memikul semua ini
Tetap Semangat Wahai Anak Bangsa !!!
SEPERTI BURUNG ELANG,
JIKA INGIN TERBANG AKAN BELAJAR TERUS MENERUS SEBELUM BISA MENEMBUS ANGKASA RAYA...
ITULAH PG dan juga para PETUALANG SEJATI
Benarkah Harimau Jawa sudah punah?
Benarkah Harimau Jawa sudah punah? Spesies dengan nama latin Panthera Trigis Sondaica jumlahnya semakin sedikit dan dikabarkan sudah menampakkan batang hidungnya lagi di pulau Jawa ini. Macan Jawa atau Harimau Jawa ini memiliki ciri-ciri yang khas, berbeda dari jenis macan yang lain. Sang raja hutan ini memiliki ciri-ciri antara lain panjang tubuh dari kepala sampai pangkal ekor sekitar 160-180 cm dengan panjang ekor sekitar 85-90 cm. Memiliki diameter tapak kaki depan bisa mencapai 20x20cm hingga 23x23cm. Besaran tapak kaki ini bisa menutupi wajah manusia. Memiliki jarak dua kuku kaki depan yang berdekatan sekitar 4-6cm.
Memang tidaklah mudah mengidentifikasi sosok langka ini. Selain keberadannya yang semakin langka, Sang Raja Hutan ini lebih suka menghindari pertemuan dengan manusia. Yang mungkin bisa dilakukan manusia adalah mengenali dari kotorannya. Konon besa kotoran Harimau Jawa bisa mencapai diameter 3 cm atau lebih, terdapat rambut hewan yang baru saja dimangsa dan menyisakan tulang buruannnya dalam bentuk serpihan atau remah-remah. Sedikit berbeda dengan macan tutul, kotorannya berdiameter 2 – 2,5 cm serta hanya sedikit menyisakan tulang hewan buruannya.
Dari berbagai penelitian para ahli yang pernah dilakukan, menyebutkan bahwa salah satu tempat yang menjadi habitat Harimau Jawa, tetapi belum pernah dilakukan observasi adalah di Gunung Muria Jawa Tengah (wah...semakin menarik nih?). Bahkan pada bulan Juli tahun 2004, beberapa Mahasiswa dari Perguruan Tinggi ternama di Kota Kudus ini pernah bekerjasama dengan PPS (Pusat Penyelamatan Satwa) Yogyakarta untuk menelusuri jejak Harimau Jawa di Gunung Muria, walaupun belum menemukan hasil yang menggembirakan. Tahun 2008 yang lalu beberapa rekan dari SGC – scout game community, mencoba menelusuri jejak Harimau Jawa tersebut di lokasi yang berbeda berdasarkan informasi yang diterima dari penduduk setempat, namun belum membawa hasil juga. Walau demikian, menurut penuturan beberapa penduduk yang sudah terbiasa 'kluyuran' dan 'menginap' di hutan, meyakini bahwa mereka pernah melihat sosok Harimau Jawa tersebut setelah mendapatkan penjelasan tentang ciri-ciri spesies langka ini.
Lantas yang menjadi pertanyaan adalah seberapa pentingnya kita mengetahui keberadan Harimau Jawa yang katanya sudah dianggap punah itu? Bagi kami akhirnya hal itu tidaklah penting benar, tetapi kalau kita bisa menemukannya, maka kita dapat mematahkan pendapat yang mengatakan bahwa Harimau Jawa itu sudah punah. Sekarang ini yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana menjaga ekosistem hutan agar spesies lain tidak senasib dengan Harimau Jawa yang diberitakan telah punah itu. Kuncinya sederhana. Harimau adalah hewan predator. Jika kondisi predator dalam suatu ekosistem masih bagus, berarti keseluruhan satwa lain juga bagus. Demikian pula sebaliknya. Dan bila melihat hal tersebut, kami masih yakin bahwa Harimau Jawa belum punah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Saudaraku telah berbagi, semoga apapun masukan Saudaraku akan bermanfaat bagi kami.